Rabu, 08 April 2009
TNI Belum akan Ajukan Pengganti Fokker-27
8 April 2009, Jakarta -- TNI Angkatan Udara menyatakan belum akan mengajukan percepatan penggantian pesawat Fokker 27 TS menyusul kecelakaan yang menimpa pesawat jenis itu di hangar PT Dirgantara Indonesia di Bandung beberapa hari lalu.
"Belum lah...yang sudah diajukan saja realisasinya masih sulit," kata Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio usai menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Ristek di Jakarta, Rabu.
Yang jelas, tambah dia, pihak produsen meski tidak lagi beroperasi, menjamin ketersediaan suku cadang dari pesawat buatan Belanda tersebut hingga 15 tahun mendatang.
"Suku cadang gak masalah, apalagi tipe mesin Roll Royce yang digunakan Fokker 27 TS kan masih banyak di pasaran, untuk jenis pesawat serupa atau sejenis. Jadi, belum akan kita percepat penggantiannya, sesuai jadwal yang tertera dalam rencana strategis kita saja," ujar Kasau.
Markas Besar TNI AU telah mengajukan penggantian sejumlah pesawat tempur yang telah berusia di atas 15 tahun kepada Dephan.
Beberapa jenis pesawat tempur yang akan diganti itu adalah OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53, pesawat angkut Fokker-27, dan Helikopter Sikorsky. Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan unit pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap terbang.
Sedangkan untuk Fokker 27 dari enam yang ada hanya lima yang dikategorikan siap. Fokker 27 TS termasuk pesawat TNI AU yang tidak lagi diproduksi, selain F-16 Fighting Falcon varian A/B dan OV-10 Bronco.
"Untuk saat ini TNI AU baru menghanggarkan OV-10 Bronco, menyusul Hawk MK-53," ungkap Kasau.
Fokker-27 TS dengan "tile number" A-2703 pertama kali bergabung dengan TNI AU pada 26 September 1976. Pesawat angkut ringan tersebut, memiliki dimensi rentang sayap 29 meter, panjang badan 23,56 meter, dan tinggi 8,5 meter.
Pesawat bermesin dua unit "turboprop" Rolls Royce Dart RDa Mk 536-7R, merupakan pesawat turboprop terlaris yang banyak digunakan baik untuk militer maupun komersial.
Pesawat Fokker-27 memiliki beberapa keunggulan yakni sayap utama berkonfigurasi High Wing menyebabkan pesawat ini dapat mendarat pada landasan pangkalan udara yang minim fasilitas, bahkan pesawat ini bisa mendarat dan tinggal landas pada landasan pendek.
Kapasitas pesawat ini mampu mengangkut pasukan payung bersenjata lengkap (paratroop) berjumlah 40 orang dalam misi penerjunan statik dan free fall.
Selain itu, pesawat ini mampu mengangkut kargo sipil maupun militer, evakuasi medis, SAR, maupun komando pengendalian pada operasi militer strategis. (ANTARA)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar