Selasa, 30 Juni 2009

Departemen Pertahanan Rencanakan Beli Hercules

C-130H Hercules. (Foto: taiwanairpower.org)

30 Juli 2009, Jakarta -- Departemen Pertahanan berencana untuk membeli pesawat Hercules dari Amerika Serikat. “Kami masih perhitungkan dan sedang jajaki pembelian itu,” kata Menteri Pertananan Juwono Sudarsono usai pertemuan dengan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ seri Ahmad Zaid Bin Hamidi di kantor Dephan Jakarta, Selasa (29/06).

Juwono mengaku baru saja dapat kabar dari Sekretaris Jenderal Dephan Letnan Jenderal Sjafrie Syansudin dan Direktorat Jenderal bahwa ada orang dari Perusaan Lockheed Martin Amerika Serikat menyampaikan penawaran. “Mereka datang tiga minggu lalu melalui deputi Menteri Pertahanan AS,” ujarnya. Departemen Pertahanan, lanjut dia sedang menjajaki untuk membeli Hercules Tipe H dengan harga diskon.


“Tapi harganya berapa dan diskonnya berapa kami belum tahu,” ujarnya.

Harga dan diskon tersebut, lanjut dia sangat tergantung pada Lockheed Martin. “Dan tergantung juga pada berapa banyak pinjaman yang diberikan oleh Dephan AS,” kata Juwono.

TEMPO INTERAKTIF

Pelajaran Crash Team di Lanud Supadio

Para personel mempraktekkan secara langsung cara-cara memberikan pertolongan kepada awak pesawat yang mengalami accident. (Foto: pentak lanud supadio)

1 Juni 2009, Pontianak -- Sebanyak 95 orang personel yang tergabung anggota Lanud Supadio dan Batalyon 465 Paskhasau mendapat pembekalan teori dan praktek tentang pertolongan pertama pada awak pesawat yang mengalami accident di Hanggar Lanud Supadio, Senin, (29/6).

Sebagai seorang prajurit dituntut untuk mampu mengetahui dan mempraktekkan secara langsung dalam menolong awak pesawat yang mengalami accident.“Sebenarnhya tugas tersebut telah dibebankan oleh tim SAR dari Batalyon 465 Paskhas, namun demikian setiap anggota setidaknya mengetahui cara-cara yang tepat dan benar dalam menolong awak pesawat,” jelas Danlanud Supadio Kolonel Pnb Yadi Indrayadi disela-sela kegiatan.

Dengan adanya latihan ini, lanjut Danlanud, maka setiap personel dapat memberikan pertolongan pertama pada awak pesawat yang mengalamai accident sehingga diharapkan korban dapat diminimalkan.

Hawk 100/200. (Foto: detikFoto/Chaidir Anwar Tanjung)

Adapun dalam kegiatan ini yang memberikan materi pelajaran adalah salah seorang Perwira Teknik Skadron Udara 1 yaitu Kapten Tek Afirus. Yang memberikan pelajaran tentang cara-cara yang harus dilakukan oleh anggota apabila akan menolong awak pesawat Hawk 100/200. ”Dalam menolong korban kita harus tepat dan berhati-hati tentunya sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan, jangan sampai kita mau menolong korban malah kita yang jadi celaka” terang Kapten Tek Afirus.

Selain itu juga diberikan materi tentang penanganan medis dari Letda Kes dr. Arya dan materi pertolongan awak pesawat Helicopter dari Kapten Pnb Surono

Selain pelajaran teori juga diperagakan langsung oleh para personel sehingga mereka diharapkan benar-benar memahami dalam menolong awak pesawat.

PENTAK LANUD SUPADIO

Rajawali Ausindo 2009 di Lanud Abdulrahman Saleh

C-130 Hercules. (Foto: airforce.gov.au)

1 Juni 2009, Malang -- TNI Angkatan Udara akan melaksanakan Latihan Bersama dengan Angkatan Udara Australia (RAAF) dengan nama Rajawali Ausindo 2009. Untuk persiapan latihan tersebut dilaksanakan Palnning Conference And Site Survey di Skadron Udara 32 Wing 2 Lanud Abd Saleh, Selasa,30/6.

Dalam rapat perencanaan dan peninjauan tempat latihan tersebut dari TNI AU diwakili 9 orang dipimpin oleh Kolonel Pnb Supriyanto Basuki dan dari RAAF diwakili 5 orang yang dipimpin oleh Group Captain Ray Press, Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 30 Juni sampai dengan 1 Juli 2009.

Latma Rajawali Ausindo 2009 adalah latihan bersama untuk satuan pesawat Herkules yang dilaksanakan di Lanud Abd saleh dengan kegiatan latihan Heavy Droup dan Container Delivey System (CDS) meliputi Helly Droup dan Free Cargo Druop. Untuk latihan heavy droup akan dilaksanakan di AWR Padanwangi Lumajang dan untuk CDS akan dilaksanakan di Lanud Abd Saleh.

Pentak lanud Abdulrahman Saleh

Operasi Keamanan Laut Koarmatim

KRI Hasan Basri-882. (Foto: Dispenarmatim)

30 Juni 2009, Surabaya -- Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI HBS (Hasan Basri)-882 dari jajaran unsur Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang sedang melaksanakan operasi keamanan laut di wilayah perairan timur Indonesia (opskamlatim) telah memeriksa kapal TB. Rimba Raya XVII/ TK. Rimba Raya di sekitar perairan Selat Makasar, belum lama ini, Jumat (26/6).

Kapal jenis Tunda dan Tongkang yang diperiksa tersebut di Nahkodai Selamat Riyadi warga Negara Indonesia, memiliki bobot 88 GT/ 623 GT dengan jumlah ABK (Anak Buah kapal) 8 orang, semuanya warga Negara Indonesia.

Pada saat dilakukan pemeriksaan, kapal tersebut muat 250 batang kayu bulat. “Hasil pemeriksaan, kapal tersebut tidak melakukan pelanggaran. Semua surat maupun dokumen lengkap, untuk itu kapal diijinkan untuk melanjutkan pelayarannya kembali, ”kata Komandan KRI Hasan Basri-882 Mayor Laut (P) Desmon Hermono menegaskan.

KRI Sultan Iskandar Muda 367 Periksa Kapal Ikan

KRI Sultan Iskandar Muda-367.(Foto: Dispenarmatim)

Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI SIM (Sultan Iskandar Muda)-367 dari jajaran unsur Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang sedang melaksanakan patroli keamanan laut di perairan timur Indonesia telah memeriksa kapal ikan KM. Nusantara Persada disekitar laut Banda belum lama ini, Senin (29/6).

Kapal ikan yang berbendera Indonesia tersebut di Nahkodai Djoko Waryanto dan memiliki bobot 171 GT (gros ton). Kapal yang warna anjungan putih dan lambung hitam itu, memiliki jumlah ABK (Anak Buah Kapal) 15 orang, semuanya warga Negara Indonesia. Ketika diperiksa, kapal tersebut muat 8 ton ikan campuran. “Setelah dilakukan pemeriksaan, kapal ikan tersebut diijinkan untuk melanjutkan pelayarannya kembali. Karena dalam pemeriksaan tidak diketemukan adanya pelanggaran. Semua surat maupun dokumen lainnya lengkap,” kata Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) Ariyantyo.

PENARMATIM

Satpol Air Tahan Kapal Tanpa Nama

Kapal patroli polisi. (Foto: kalsel.polri.go.id)

1 Juni 2009, Bengkalis -- Satuan Polisi Perairan (Satpol Air) Polres Bengkalis, Senin (29/6) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, mengamankan satu unit kapal tanpa nama bermuatan kayu bakau dan balak tim tanpa dilengkapi dokumen. Tiga warga Desa Alai, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti masing-masing Mc (43), Ss (25) dan Em (29) dijadikan tersangka atas perkara kehutanan.

Ketiga tersangka yang saat ini mendekam disel tahanan Mapolres Bengkalis tidak bisa berkutik setelah petugas Pos Polisi Perairan Desa Bandul menghadang dan mengggeledah kapal pompong ukuran panjang sekitar 15 meter yang ketika itu berlayar di depan perairan Desa Pacul, Kecamatan Merbau.

Dengan wajah pucat, diselimuti rasa takut, saat penggeladahan dan introgasi petugas Pol Air yang dipimpin Aiptu MO Silaban, mengaku akan menjual kayu teki (bakau) dan balak tim itu ke salah satu penadah di negeri jiran Malaysia. Tanpa dibekali dokumen kepemilikan kayu, ketiganya nekat melewati perairan Desa Pacul, Kecamatan Merbau.

Kapolres Bengkalis, AKBP Marudut Hutabarat dikonfirmasi melalui Kasat Pol Air Polres Bengkalis, AKP Wilson Butar-Butar, Selasa (30/) kemarin membenarkan penangkapan tersebut. Dalam kasus ini, ketiga tersangka berhasil diamankan bersama barang bukti satu unit kapal tanpa nama, bermuatan 10 ton kayu balak tim jenis Bintangor, 300 batang kayu teki (bakau,red).

"Tiga tersangka yang diketahui berprofesi sebagai pelaut telah kita amankan dan menjalani proses hukum lebih lanjut di Mapolres Bengkalis. Dalam kasus ini tersangka dikenai UU Kehutanan nomor 41/1999 tentang kehutanan," ungkap AKP Wilson Butar-Butar.

Dikatakan AKP Wilson Butar-Butar, dalam pemeriksaan tersangka mengaku mendapatkan kayu-kayu ini diwilayah Kecamatan Merbau melalui pelaku penebang liar, selanjutnya dimuat kedalam kapal dan direncanakan akan dijual ke Malaysia.

"Kuat dugaan mereka sudah terorganisir, penadah di Malaysia juga sudah standby untuk menerima kayu-kayu yang berasal dari Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti,"ungkapnya.

DUMAI POS

Latihan Gabungan Anti Teroris Cina - Rusia

Kapal perusak Rusia meluncur rudal kapal ke kapal pada latihan gabungan Cina - Rusia tahap ketiga bertajuk Peace Mission 2005 di perairan Provinsi Shandong Cina, 23 Agustus 2005. (Foto: people.com)

30 Juni 2009 -- Pasukan Rusia berpartisipasi dalam latihan gabungan anti teroris Rusia - Cina bertajuk Peace Mission 2009 berlangsung pada 22 - 26 Juli, melibatkan 2500 personil militer dari kedua negara.

Latihan diadakan di dua negara, tahapan pertama latihan mengenai konsultasi militer dan politik diadakan di Khabaraovsk, timur jauh Rusia, tahap kedua di Biachen, bagian utara Cina.

(Foto: people.com)

Pengangkutan peralatan dan pasukan di mulai 8 Juli, dan seluruh pasukan harus sudah berada di area latihan 14 Juli, mengutip pernyataan wakil Panglima AB Rusia Letnan Jenderal Sergei Antonov.

Menurut Antonov latihan Peace Mission 2009 “akan menjadi sebuah tahapan penting dalam hubungan kerjasama Rusia - Cina serta AB kedua negara.

Peace Mission pertama dilaksanakan Agustus 2005 di Rusia dan Provinsi Shandong, Cina, melibatkan kapal perang, pesawat tempur, lebih dari 10.000 marinir dan pasukan para.

RIA Novosti
/@info-terkumpul

Patroli bersama di Ambalat

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono (kiri depan) berjalan bersama Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Ahmad Zaid bin Hamidi usai pertemuan dan jumpa pers di Departemen Pertahanan, Jakarta, Selasa (30/6). Pertemuan kedua Menhan tersebut membahas masalah perbatasan kedua negara. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/Koz/nz/09)

30 Juli 2009, Jakarta -- Menteri Pertahanan Malaysia dan Indonesia sepakat mengatur kembali patroli angkatan laut kedua negara di blok Ambalat.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia Juwono Sudarsono dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Ahmad Zahid Hamdi di Jakarta.

Kedua menteri mengatakan kesepakatan tersebut bertujuan untuk mengurangi tuduhan pelanggaran di perairan yang dipersengketakan itu.

Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menegaskan patroli kedua angkatan laut harus dilakukan di wilayah yang tidak berdekatan dengan garis perbatasan yang diaku masing-masing negara.

Juwono mengatakan masalah yang terjadi adalah ketidakjelasan batasan teritorial masing-masing negara di sekitar pulau Batik.

"Kedaulatan masing-masing negara terlalu sensitif, ada koridor yang dianggap sebagai titik aman untuk tidak dilalui yang tidak terlihat di wilayah laut itu," ujar Juwono dalam jumpa pers setelah pertemuan itu di Jakarta (30/06).

Sebuah kapal perang patroli Malaysia kembali memasuki perairan Ambalat, (28/5) ini terdeteksi oleh pesawat Boing-737 intai milik TNI AU, Sabtu (30/5). Kapal perang Malaysia terdeteksi dengan kecepatan 15 knot per jam dengan titik koordinat 04.10 utara-118.00 timur mengarah ke blok Ambalat sekitar pukul 02.28 UTC atau pukul 09.28 WIB. (Foto: detikFoto/Pandu Purnama)

Sementara itu, Dato' Seri Ahmad Zahid Hamdi mengatakan telah meminta angkatan laut Malaysia untuk tidak bersikap ceroboh di wilayah yang dipersengketakan itu.

Menteri Pertahanan Malaysia juga menolak patroli Angkatan Lautnya melanggar perbatasan.

"Itu soal persepsi siapa yang mulai, siapa yang provokasi, tetapi sebenarnya itu soal yang harus dihindari," ujar Dato' Seri Ahmad Zahid Hamdi.

Kesepakatan lain yang dicapai dalam pertemuan ini adalah meningkatkan komunikasi dan kunjungan para tokoh kedua negara agar masalah perbatasan tidak menjadi sumber ketegangan di antara kedua bangsa serumpun ini.

Persoalan di perairan Ambalat kembali diributkan sejak dua bulan lalu, setelah kapal-kapal patroli Malaysia dilaporkan memasuki perairan Ambalat.

Sejauh ini kedua negara sepakat untuk terus melanjutkan perundingan diplomasi untuk menyelesaikan masalah klaim perbatasan di perairan yang disebut kaya minyak dan gas itu.

BBC

Menhan: Kenaikan Anggaran Rp7 Triliun Realistis

Pemerintah memesan 150 panser 6x6 dan 4 panser pengintai dengan nilai kontrak Rp 1,127 triliun kepada PT. PINDAD. (Foto: detikFoto/M. Rizal Maslan)

30 Juli 2009, Jakarta -- Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono mengatakan kenaikan anggaran pertahanan Rp5 triliun hingga Rp7 triliun sangat realistis.

"Kami sering mengajukan anggaran diatas Rp100 triliun. Namun itu kan tergantung pada pagu yang ditetapkan Departemen Keuangan, apakah prioritas masih untuk Kesra dan ekonomi atau tidak dalam lima tahun mendatang. Kalau iya, berarti kenaikan lima hingga tujuh triliun rupiah masih realistis," tuturnya di Jakarta, Selasa.

Berbicara usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi, ia mengatakan, yang lebih penting dalam pengelolaan pertahanan adalah pengelolaan dan pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang ada.

"Jangan lalu karena anggaran yang sedikit, lalu banyak kecelakaan pesawat dan helikopter TNI. Ini harus hati-hati. Anggaran terbatas, kalau pengelolaannya tepat sasaran tentu tetap dapat memaksimalkan pemeliharaan alat utama sistem senjata," tuturnya.

Menteri Pertahanan menuturkan, masih ada beberapa kebocoran dalam pengelolaan anggaran pertahanan di masing-masing satuan kerja baik di Departemen Pertahanan maupun TNI.

"Saya masih melihat ada kebocoran, baik dari segi angka, jenis barang, maupun prosedurnya. Tergantung satuan kerjanya, tetapi saya tidak bisa ungkap di sini," ujar Juwono.

ANTARA News

Kodam di Kalbar Terbentuk Tahun Depan

Pos perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan Barat. (Foto: KOMPAS)

30 Juli 2009, Pontianak -- Pembentukan komando daerah militer (kodam) di Kalimantan barat (Kalbar) dipastikan akan terealisasi pada tahun depan. Kepastian ini disampaikan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, di Pontianak, Kalbar, Selasa (30/6).

"Pembentukannya sedang dipersiapkan. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi pada tahun depan," kata Panglima TNI, seusai melantik Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalbar.

Ia mengatakan pembentukkan kodam baru di Pulau Kalimantan itu berdasarkan pertimbangan pengamanan dan penjagaan kawasan perbatasan dengan Malaysia.

"Tidak mungkin pengamanan perbatasan yang sepanjang 2004 kilometer itu hanya dikelola oleh satu komando (kodam)," tegasnya.

Kalbar sebelumnya pernah memiliki kodam, yakni pada 1958-1985, dengan nama Kodam XII/Tanjungpura yang terbentuk dari likuidasi Resimen Infanteri 20 Tentara dan Teritorium IV/Tanjungpura. Namun, setelah itu kodam tersebut dilebur dengan tiga kodam lainnya di Kalimantan dan berkedudukan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Nanti Pulau Kalimantan akan dibagi dalam dua kodam. Mungkin Kalbar akan digabung dengan Kalimantan Selatan," ujar Panglima TNI.

Menurutnya, pembentukan kodam baru ini tidak akan diikuti dengan penambahan personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara besar-besar karena sebagain kebutuhan itu akan diambil dari yang sudah ada saat ini.

"TNI akan memperkuat alutsista secara berjenjang dan sesuai kebutuhan operasional," tegasnya.

Ia menambahkan, sebagai langkah awal persiapan pembentukan Kodam di Kalbar, TNI telah membentuk satuan tempur baru, yakni Brigade Infantri Khatulistiwa, beberapa tahun lalu.

Brigade hasil peleburan dari seluruh batalyon infantri di Kalbar itu memiliki tugas utama menjaga wilayah perbatasan dengan Malaysia.

"Untuk tugas penjagaan dan pengamanan perbatasan, TNI selalu berkoordinasi dengan tentara Malaysia. Termasuk saat melakukan operasi," kata Panglima TNI.

MEDIA INDONESIA

Kapal Perang Amerika Serikat Berkunjung ke Rusia

USS Stethem. (Foto: navysite.de)

30 Juni 2009 -- Kapal perusak rudal kelas Arleigh Burke USS Stethem akan tiba di pelabuhan Vladivostok, Rusia pada 1 Juli dalam rangka kunjungan persahabatan, ujar diplomat Amerika Serikat, Rabu (30/6).

Kunjungan USS Stethem DDG-63 ke Vladivostok untuk kedua kalinya. Kapal perusak ini bersama 300 awaknya berkunjung ke Vladivostok untuk mengambil bagian perayaan “Victory Day” pada 7 - 11 Mei 2008.

Pada kunjungan tahun ini, akan mengikuti perayaan hari jadi kota Vladivostok tanggal 2 Juli dan perayaan hari kemerdekaan AS tanggal 4 Juli.

Para awak kapal akan turut serta dalam sejumlah kegiatan kebudayaan dan olah raga, serta menghadiri pembukaan rumah makan siap saji pertama kalinya di stasiun kereta bawah tanah di Vladivostok.

USS Stethem kapal ke-13 dari kelas Arleigh Burke, dibangun 10 Mei 1993 di galangan kapal Ingalls Shipbuilding, West Bank, Pascagoula, Missouri dan diluncurkan 17 Juni 1994, bertugas di jajaran Angkatan Laut AS pada 21 Oktober 1995, saat ini berpangkalan di Yokosuka, Jepang.

RIA Novosti
/@info-terkumpul

Senin, 29 Juni 2009

Su-24 Fencer Terbang Kembali Setelah 10 Hari di "Grounded"

Su-24MK Fencer. (Foto: sukhoi.org)

30 Juni 2009 -- Angkatan Udara Rusia memutuskan mengaktifkan kembali penerbangan pesawat tempur serang Su-24 Fencer setelah selama 10 hari dihentikan penerbangnya setelah dua kali kecelakaan menimpa Su-24 pada pertenggahan Juni, menurut seorang pejabat Departemen Pertahanan Rusia, Senin (29/6).

Sebuah pesawat Su-24 jatuh di Rostov pada 19 Juni, dua pilotnya dapat menyelamatkan diri dengan kursi lontar. Sebelumnya 17 Juni, sebuah Su-24 jatuh di landasan saat akan mendarat di lapangan terbang di Murmansk, kedua pilot selamat keluar dari pesawat dengan kursi lontar.

Su-34 Fullback. (Foto: globalaircraft.org)

Kesalahan pilot saat akan mendarat penyebab jatuhnya pesawat pada kejadian 17 Juni, sedangkan pada 19 Juni kemungkinan lelahnya sistem sayap pesawat, mengutip seorang pakar keselamatan penerbangan, Senin (29/6).

Sepuluh orang pilot tewas dalam 13 insiden menimpa Su-24 kurun waktu satu dekade terakhir ini.

Su-24 Fencer mulai bertugas di AU Rusia pada pertenggahan 1970-an, berkursi tandem dan dilengkapi mesin kembar, sebanding dengan pesawat tempur Tornado dan Mirage 2000.

Menurut Dephan Rusia pesawat Su-24 secara gradual akan digantikan dengan Su-34 Fullback.

RIA Novosti/@info-terkumpul

Sertijab Dan Pusdikpassus dan Asren Danjen Kopassus


29 Juni 2009, Jakarta -- Danjen Kopassus Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo memimpin pelaksanaan peneyerahan jabatan Dan Pusdikpassus dan sertijab Asren Danjen Kopassus di Gedung Balai Komando Cijantung Jakarta, senin (29/6).

Jabatan yang diserahkan yaitu Danpusdikpassus kepada Kolonel Inf Purnawan Widi Andaru (Akabri 86) yang mengisi jabatan yang ditinggalkan almarhum Kolonel Inf Ricki Samuel yang meninggal pada saat kecelakaan heli Bolco di Kab. Cianjur (8/6). Sedangkan sertijab Asisten Perencanaan Danjen Kopassus dari Kolonel Inf Purnawan Widi Andaru kepada penggantinya Letkol Inf Untung Budiharto (Akabri 88a).

Pemakaman jenazah Kolonel Inf Ricky Samuel dilakukan secara militer. Korban tewas pesawat Helikopter TNI AD di Cianjur, Jabar, Kolonel Inf Ricky Samuel dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (9/6). (Foto: detikFoto/Mega Putra Ratya)

Danjen Kopassus dalam amanatnya mengatakan tugas dan tanggung jawab yang diemban merupakan kepercayaan pimpinan yang harus dijalani dengan sungguh-sungguh dan dengan segenap hati demi kemajuan Komando Pasukan Khusus.

kopassus.mil.id

MV-22 Ospreys Melakukan MEDEVAC Pertama Kalinya

MV-22 Ospreys. (Foto: navy.mil)

30 Juni 2009 -- Satuan marinir Amerika Serikat dari unit 22nd Marine Expeditionary Unit (MEU) mencatat sejarah baru saat melakukan evakuasi medis menggunakan pesawat MV-22 Ospreys. Menggunakan dua unit pesawat MV-22 Ospreys dari skadron Medium Tiltrotor Squadron (VMM) 263 dilakukan evakuasi medis darurat (MEDEVAC/ Emergency Medical Evacution) seorang pelaut dari kapal amphibi USS Bataan (LHD 5), Kamis (25/6).

Awalnya pesawat tersebut digunakan menjalankan sebuah misi di laut, sekitar pukul 16:00 kedua pesawat sedang dalam perjalanan kembali ke Bataan diinformasikan terjadi keadaan darurat. Seorang pelaut mengalami cedera pada kepala, pundak dan dada setelah terjatuh. Pesawat diperintahkan kembali ke kapal dengan kecepatan penuh.

Setelah mendarat di geladak Bataan, pasien dan tim medis naik keatas pesawat dan meninggalkan Bataan pukul 16:50. Pesawat menempuh jarak 147 nautikal mil laut dalam waktu tempuh 37 menit ke lapangan terbang terdekat dimana mobil ambulan telah menunggu guna membawa pasien ke rumah sakit.

22nd MEU kekuatan serbaguna berkekuatan 2200 marinir dan pelaut, dipimpin oleh Kolonel Gareth F. Brandl. Satuan ini terdiri dari Ground Combat Element, Battalion Landing Team, 3rd Battalion, 2nd Marine Regiment, Aviation Combat Element, VMM-263, Logistics Combat Element, Combat Logistics Battalion 22. Saat ini Bataan ditugaskan di daerah operasi Armada ke-5 Amerika Serikat.

navy.mil/@info-terkumpul

Menhan Malaysia: Jangan jadi Mainan Diadu Domba

Menteri Pertahanan Malaysia Dato' Seri Ahmad Zaid bin Hamidi (kanan) saat menolak berkomentar mengenai permasalahan TKI dalam jumpa pers bersama Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono di Departemen Pertahanan, Jakarta, Selasa (30/6). Pertemuan kedua Menhan tersebut membahas masalah perbatasan kedua negara. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/Koz/hp/09)

30 Juli 2009, Jakarta -- Pertemuan anatara Menhan Indonesia Prof. Dr. Juwono Sudarsono dan Menhan Malaysia Dr. Dato' Seri Ahmad Zahid Hamidi tiga pekan lalu menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan dan mengurangi kapal-kapal perang di wilayah Blok Ambalat.

Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa Indonesia dan Malysia merupakan dua negara yang sama-sama membutuhkan minyak, maka sebagai masalah hukum internasional, kesepakatan atas hak daulat Blok Ambalat harus segera diselesaikan.

"Kita tidak perlu marah-marah. Baik konseptual ataupun operasional di lapangan, banyak jalan untuk menyelesaikan dengan pertemuan-pertemuan informal," ungkap Juwono Sudarsono dalam acara Dialog Hubungan Indonesia-Malaysia dengan tema Halaqah Ukhuwah Wathaniyah Indonesia-Malaysia di Restoran Pak Datuk, Senin malam (29/6/2009).

Hal Serupa diungkapkan pula oleh Menhan Malaysia Dr. Dato' Seri Ahmad Zahid Hamidi. Menurutnya permasalahan yang timbul saat ini dikarenakan tidak adanya usaha informal yang dilakukan oleh kedua negara, karena setiap persoalan selalu diselesaikan melalui usaha formal.

Seharusnya, hubungan informal ini diwujudkan karena salah satu cara dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tidaklah selalu melalui hubungan yang formal.

"Realita harus kita hadapi, di dalam keadaan sekarang ini siapa yang memegang peranan sehingga ada pemetaan? Jangan kita menjadi mainan dalang yang mengadu dombakan kita. Pokoknya Indonesia-Malysia harus bersatu baik secara formal ataupun informal. Harus ada darah yang sama, denyut nadi yang sama. Kawasan itu kawasan bertindih. Perang Indonesia dan Malaysia terjadi jika kedua Menhan mengatakan harus terjadi, tapi ini kan tidak mungkin, kita kan bersaudara," ujarnya.

okezone

DPR Mulai Tinjau Anggaran Alutsista

Helikopter Mi-35 buatan Rusia milik TNI AD.(Foto: detikFoto/M. Rizal Maslan)

30 Juni 2009, Jakarta -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI bidang Pertahanan, Yusron Ihza Mahendra mengatakan sebuah tim yang terdiri atas lintas fraksi di komisinya kini telah mulai melakukan peninjauan ulang anggaran alutsista TNI.

"Hal ini merupakan reaksi cepat kami untuk segera sehubungan dengan kecelakaan berulang-ulang di lingkup Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI)," ungkapnya, Senin (29/6).

Untuk menindaklanjuti permintaan pihak Komisi I DPR RI menyusul kecelakaan beruntun yang menewaskan ratusan prajurit dan warga sipil itu, demikian Yusron Ihza Mahendra, pihaknya mengundang rapat dengan sejumlah mitra Pemerintah RI.

"Yang datang tadi antara lain pihak Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dirjen Anggaran Departemen Keuangan, dan para Dirjen maupun Asrena, Asrenum dan Aslog di Departemen Pertahanan," katanya lagi.

Ia juga menjelaskan kembali tentang pembentukan sebuah tim di Komisi I DPR RI sebagai pengejawantahan amanat parlemen untuk menjalankan sejumlah fungsinya. Tim Alutsista Komisi I DPR RI itu telah mulai bekerja dan diharapkan segera dapat memberikan masukan-masukan konkret terbaru tentang pengelolaan alutsista ke depan. "Ini sekedar menjalankan fungsi DPR RI dalam hal kontrol terhadap jalannya pemerintahan dan fungsi anggaran," katanya.

MEDIA INDONESIA

Israel Cegah Penjualan S-300 ke Iran

S-300PMU2. (Foto: enemyforces.net)

29 Juni 2009 -- Israel berusaha keras mencegah pengiriman sistem pertahanan udara S-300 ke Iran berdasarkan kontrak antara pemerintah Rusia dan Iran tahun 2007, diberitakan harian Haaretz, Minggu (28/6).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan timbalannya dari Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan kesepatan penjualan senjata tersebut. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengulangi lagi permintaan tersebut saat bertemu dengan KASAD Rusia Jenderal Nikolai Makarov pada minggu lalu di arena pameran dirgantara Paris Airshow.

Israel dan Amerika Serikat menolak pengiriman sistem pertahanan udara S-300 ke Iran karena merusak perimbangan militer di kawasan Timur Tengah, dan hingga saat ini Rusia menuda implementasi perjanjian.

Menurut sebuah sumber di Rusia, meskipun Iran belum menerima sistem pertahan udara S-300 ke Iran di bulan Maret, para pemimpin di Moskow mengulangi komitmennya memenuhi kontrak tersebut yang bernilai jutaan dolar.

Haaretz mengatakan saat kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman ke Moskow beberapa minggu lalu, Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan kepada pejabat Israel sejumlah pembayaran dibawah kontrak tersebut telah dilakukan.

Pengiriman senjata ke Iran penting untuk Rusia karena Moskow telah kehilangan posisinya sebagai pemain utama penjual senjata di pasar Asia terutama di Cina dan India.

Versi terbaru S-300 adalah S-300PMU2 Favorit, menjangkau sasaran hingga 195 kilometer dan mampu menyergap pesawat dan rudal balistik pada ketinggian dari 10 meter hingga 27 kilometer. Kinerja S-300 sebanding sistem pertahanan udara buatan AS MIM-104 Patriot.

RIA Novosti
/@info-terkumpul

Komandan Timur UNIFIL Tinjau Batalyon RI

39 Juni 2009 -- Komandan Sektor Timur UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), Brigadir Jenderal Prieto Martinez meninjau Batalyon Indonesia (Indobatt)/Konga XXIII-C. Pasukan Konga sedang melaksanakan Operasi penggelaran pasukan secara maksimal.

Jenderal Martinez didampingi Wadansektor, Kolonel Inf Bambang Sudiono dan Kepala Staf Sektor, Kolonel Granero mendarat di Helly Pad Indobatt UN POSN 7-1 dan disambut oleh Dansatgas Konga XXIII-C Letkol Inf R. Haryono beserta beberapa perwira Indobatt yang lain termasuk Wadansatgas Letkol Mar Suherlan. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

Dalam kunjungannya Komandan Sektor mendapatkan penjelasan dari Kepala Seksi Operasi Batalyon, Mayor Psk Sumarsono tentang kesiapan operasi Indobatt dalam mengamankan wilayah operasinya. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

Pelaksanaan operasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan masing-masing batalyon dalam melaksanakan pengamatan dan pemantauan daerah operasinya secara maksimal. (Foto: detikFoto/Letkol Arh Hari Mulyanto)

Kapal Ikan China Ditangkap TNI AL


29 Juni 2009, Surabaya -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Taliwangsa berhasil mengamankan kapal ikan asal China, MV Fu Yuan Yu F-80.

Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur, Letkol Laut Drs. Toni Syaiful, di Surabaya, Senin, mengungkapkan, peristiwa itu bermula ketika KRI Taliwangsa sedang melaksanakan tugas pengamanan di wilayah perairan Indonesia Timur.

"Saat berada di perairan Seram, KRI Taliwangsa memergoki kapal berbendera China sedang melakukan aktivitas mencurigakan," katanya.

Kemudian, kapal perang yang dinakhodai Kapten Laut (P) Suyadi itu berhasil mengejar kapal ikan dari negeri "Tirai Bambu" berbobot mati 1.344 gross ton tersebut.

Dalam pemeriksaan petugas, nakhoda kapal, Cheng Kong Zhang, tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen pelayaran secara lengkap.

Kapal ikan jenis pengangkut (tramper) dengan jumlah anak buah kapal (ABK) 19 orang yang semuanya warga negara China itu tidak memiliki surat izin usaha perikanan (SIUP), dan surat izin radio.

"Dengan tidak memiliki SIUP dan surat izin radio, kapal tersebut telah melakukan pelanggaran pelayaran dan penangkapan ikan di perairan NKRI," kata Toni.

Untuk proses penyidikan lebih lanjut, kapal asal China itu digelandang menuju Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lantamal) Sorong, Papua.

ANTARA News

Patroli Perbatasan Laut Diperketat

Kapal Pengawas (KP) Hiu Macan 001 milik Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) sedang berpatroli di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia. (Foto: detikFoto/Mubarok)

27 Juni 2009, Palembang -- Pencurian kekayaan laut dan perburuan harta karun oleh nelayan asing di perairan Kepulauan Bangka Belitung terus meningkat. Karena itu, jajaran Polisi Air dan TNI AL Babel akan meningkatkan koordinasi dan patroli rutin agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Menurut Direktur Polisi Air (Polair) Polda Bangka Belitung (Babel) Ajun Komisaris Besar Purwoko yang dihubungi dari Palembang, Jumat (26/6), 29 nelayan China dan Vietnam yang ditangkap di bawa ke Markas Polair Polda Babel untuk pemeriksaan.
Barang bukti yang disita polisi berupa GPS, jarring peta, kompas, baju selam, dan radio panggil.

Kepada polisi, nelayan mengaku sudah berkali-kali masuk ke perairan Indonesia secara ilegal. Mereka tidak hanya mencuri ikan, terumbu karang, dan akar bahar, tetapi juga berburu harta karun dari kapal-kapal karam.

Purwoko meminta pemerintah, khususnya balai arkeologi, untuk memetakan lokasi perairan yang diperkirakan banyak terdapat kapal karam. Dengan demikian, jajaran Polair bias memperketat penjagaan.

Komandan Pangkalan TNI AL Babel Kolonel Gregorius Agung WD mengakui , perairan Babel rawan terhadap pelanggaran batas territorial serta pencurian dan perburuan harta karun dasar laut.

Hal itu terkait dengan posisi geografis wilayah yang termasuk dalam perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), yang sering menjadi tempat perlindungan kapal internasional.
Di sisi lain, jumlah peralatan apung dan patroli milik TNI AL belum memadai.

Hal senada dikemukakan kepala Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan Slamet, di Medan.

Dana Terbatas

Menurut Slamet, pemerintah hanya menyediakan anggaran operasi satu kapal patroli selama 180 hari dalam setahun. Hal ini menyulitkan pengamanan kekayaan laut di enam provinsi Indonesia bagian barat. “Dana tidak cukup untuk bahan bakar dan logistik kapal patroli,” katanya.

Satu-satunya kapal patroli di Stasiun Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Belawan adalah Kapal Hiu bernomor lambung 08. Kapal ini satu dari 24 kapal patroli yang dimiliki Indonesia. Saat ini kapal sepanjang 38 meter itu tidak beroperasi.

Kapal ini seharusnya bertugas di wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Bangka Belitung. Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan Belawan juga mempunyai empat kapal cepat di Belawan, Tanjung Balai, Sibolga (Sumut), dan Padang (Sumbar). Biaya operasional kapal cepat lebih pendek dari kapal patroli yaitu 60 hari dalam setahun.

Slamet khawatir adanya pencurian ikan besar-besaran saat tidak ada patroli, terutama di daerah rawan pencurian. Daerah rawan itu adalah perairan Sabang, perairan barat Aceh (NAD), perairan antara Pulau Nias dan Kabupaten Tapanuli Tengah, perairan di sekitar Pulau Berhala, serta Kabupaten Serdang Bedagai (Sumut).

Selama 2009 petugas menangkap kapal ikan dari Malaysia dan Thailand. Saat ini kasus kapal Thailand yang tertangkap masih disidangkan di Pengadilan Negeri Medan.

Harian Kompas, Sabtu 27 Juni 2009

DPR Tolak Keinginan Dephan Beli Pesawat Israel

Searcher II. (Foto: israeli-weapons.com)

29 Juni 2009, Surabaya -- Seorang anggota DPR RI mengatakan, Komisi I telah sepakat menolak permohonan Departemen Pertahanan (Dephan) yang ingin membeli pesawat tanpa awak atau unmanned airborne vehicle (UAV) dari Israel yang didanai dari pinjaman Bank Leumi Plc.

"Dua tahun lalu kami sudah mengingatkan Dephan untuk tidak diteruskan berdagang dengan Israel, karena kita tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara itu," kata anggota Komisi I DPR Djoko Susilo ketika dihubungi per telepon dari Surabaya, Senin.

Namun, kata politisi PAN itu, Dephan tampaknya bersikeras untuk membeli pesawat tanpa awak itu sekarang, bahkan sedang dalam proses finalisasi dengan dana pinjaman senilai 16 juta dolar AS dari bank Israel cabang London itu.

"Komisi I DPR RI sudah sepakat untuk menolaknya, bahkan Fraksi PAN DPR RI akan menolak dengan tegas, karena itu Dephan akan sulit mendapatkan persetujuan dari DPR RI untuk pembayaran pembeliannya," katanya.

Menurut dia, Dephan sebenarnya bisa saja membeli dari negara lain, bahkan ITB juga bisa membuatnya, meski tidak secanggih buatan Israel.

"Kalau pun mau beli dari negara lain pun nggak apa-apa, termasuk dari Amerika, karena itu kami tidak mengerti alasan Dephan untuk tetap bersikeras membeli pesawat dari negara itu. Kalau alasan kualitas, masak negara lain nggak bisa," katanya.

DPR keberatan dengan rencana Dephan karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Apabila Dephan tetap membeli dari Israel berarti melanggar keputusan negara tentang hubungan diplomatik.

"Karena itu, kami akan menolak untuk memberi izin pembayaran pesawat itu. Kami juga minta Depkeu untuk menghentikannya, kecuali dialihkan kepada negara lain," katanya.

Menurut Djoko, ketidakjelasan prosedur dalam pembelian pesawat itu juga merupakan indikasi kuat bahwa pembelian itu melalui perusahaan jasa dari Philipina dan bukan langsung dari penjual atau pabrik.

ANTARA News

TNI AL Lakukan Simulasi Upacara di Bawah Laut

Kadispenal Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul bersama 298 penyelam dari rayon timur melakukan simulasi upacara bendera di bawah laut Pantai Mutiara Pasir Putih, Situbondo, Jatim, Minggu (28/6). Para penyelam rayon timur yang mendukung simulasi tersebut berasal dari Akademi Angkatan Laut (AAL), Lantamal V Surabaya, Korps Marinir, Lanal Yogyakarta, Polair, Pramuka Sakabahari Surabaya, Posi Yogyakarta, Tegal, Cilacap dan Bali. (Foto: detikFoto/Dispenal)

29 Juni 2009, Jakarta -- Setelah berhasil melaksanakan simulasi upacara bendera di bawah laut di Banten beberapa waktu lalu, kali ini sekitar 298 penyelam dari rayon timur melakukan hal yang sama. Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Mutiara Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur ini dipimpin Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul, Minggu (28/6).

Penyelaman yang dilaksanakan pada kedalaman 15 meter tersebut, berjalan dengan mulus dan sesuai dengan yang direncanakan pada skenario penyelaman memperingati detik-detik proklamasi 17 Agustus 2009. Sekaligus pemecahan rekor dunia selam.

"Simulasi selam ini akan terus dilaksanakan untuk memantapkan pelaksanaan upacara bendera di bawah laut bersama 1500 orang penyelam di Pantai Malalayang, Manado, dan Sulawesi Utara nanti. Hal tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Sail Bunaken yang akan digelar seperti Indonesian Fleet Preview, Parade Kapal Perang dunia yang hingga saat ini sudah terdaftar 27 kapal perang dari berbagai negara ditambah 10 Kapal Perang RI dan juga olahraga bahari," kata Kadispenal.

Para penyelam rayon timur yang mendukung simulasi tersebut berasal dari Akademi Angkatan Laut (AAL), Lantamal V Surabaya, Korps Marinir, Lanal Yogyakarta, Polair, Pramuka Sakabahari Surabaya, Posi Yogyakarta, Tegal, Cilacap, dan Bali.

Menurut Iskandar Sitompul, untuk mencapai dan mengumpulkan 1500 orang penyelam pada penyelaman di Sail Bunaken 2009 mendatang, TNI Angkatan Laut telah membagi wilayah-wilayah yaitu wilayah barat antara lain Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Tanjung Pinang, dan Jakarta. Sedangkan untuk wilayah timur antara lain Surabaya, Tegal, Cilacap, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.

"Tiap wilayah atau rayon akan memberangkatkan para penyelam menuju lokasi penyelaman dan bersama-sama akan melaksanakan upacara bendera memperingati proklamasi 17 Agustus 2009 sekaligus upaya memecahkan rekor dunia selam dan mempromosikan potensi wisata bahari Indonesia khususnya Manado," katanya.

JURNAL NASIONAL

527 Taruna Laksanakan Kegiatan Bhinneka Eka Bhakti


29 Juni 2009, Surabaya -- Sebanyak 527 taruna tingkat satu atau berpangkat Kopral Taruna (Koptar) Akademi TNI sekarang ini sedang berada di Akademi Angkatan Laut (AAL), Surabaya, guna melaksanakan kegiatan Bhinneka Eka Bhakti (BEB). Para taruna ini terdiri dari Taruna AD 303 orang, Taruna AL 99 orang, dan Taruna AU 125 orang. Latihan ini akan berlangsung selama 10 hari yaitu dari tanggal 27-Juni sampai dengan 8-Juli.

Adapun materi latihan, Matra Darat akan meninjau Yonif 500 Raider, Yonkav-3, Yonzipur-5,Yonif Linud 502, Yon Arhanudri-2, dan Grup 2 Kopassus. Matra Laut meliputi, peninjauan Kapal Perang (KRI), dan Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Koarmatim, meninjau material tempur dan senjata marinir, dan ke pangkalan Udara TNI AL Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal), Juanda. Sedangkan untuk Matra Udara akan meninjau ke Lanud Abd. Saleh, Skuadron Udara 4, 21, 32, Skatek 022 dan peninjauan Yon 464 Paskhas.

Tujuan kegiatan Bhinneka Eka Bhakti ini antara lain untuk meningkatkan semangat dan jiwa integrasi yang tinggi serta wawasan dan pengetahuan kematraan di lingkungan TNI serta memantapkan sikap dan peri laku sebagai prajurit saptamarga. Sedangkan sasaran kegiatannya adalah agar para taruna mengetahui tentang berbagai kesenjataan dalam jajaran kotama TNI AD secara nyata, taruna mengetahui tentang satuan operasi (Satops) dan alut sista TNI AL secara nyata dan taruna mengetahui tentang satuan operasi dan alut sista TNI AU secara nyata, tandas Gubernur AAL Lasda TNI Moch. Jurianto, S.E.

AAL

Mesir Ajukan Pembelian 24 F16 Block 52

F16 Block 52 milik AU Yunani. (Foto: military-photos)

29 Juni 2009 -- Mesir meminta Amerika Serikat mengirimkan 24 unit pesawat tempur Lockheed Martin F 16 Block 52 guna meningkatkan kemampuan angkatan udaranya.

Sebelumnya Mesir mengajukan pembelian pesawat tempur F16 Block 52 tetapi ditolak oleh pemerintahan Bush terkait catatan HAM dan demokrasi. Pemerintahan Obama menyetujui permohonan Mesir sesuai laporan Joseph Farah di G2 Bulletin.

Mesir meminta AS memasok 24 F16 Block 52 beserta amunisinya, berikut amunisi untuk helikopter tempur Apache Longbow, sistem pertahanan udara bergerak, dan Joint Direct Attack Munition (JDAM). Pabrik pesawat Lockheed Martin mengakui telah dikonfirmasi perihal permintaan Mesir ini sesuai pernyataan CEO Lockheed Martin Robert Stevens.

Saat ini, AU Mesir mengoperasikan 220 unit pesawat tempur F16 terdiri dari 42 F16 A/B Block 42, 40 F16 C/D Block 32, dan 138 F 16 C/D Block 40. Mesir mulai menerima F16 tahun 1980 hingga 2002 melalui program Foreign Military Sales (FMS), serta mengakuisisi F16 bekas pakai AU Belanda dan Turki. Pesawat tempur baru tersebut akan menggantikan sejumlah pesawat tempur lama.

DEFPRO/@info-terkumpul

Pembangunan Kavaleri Tank TNI di TTU Dilanjutkan


29 Juni 2009, Kupang -- Rencana pembangunan Batalyon Infanteri (Yonif) Kompi Kavaleri (Kikav) Tank di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap dilanjutkan oleh TNI, walaupun ada aksi penolakan dari pemerintah daerah dan masyarakat di kabupaten tersebut.

"Penolakan tersebut bukan merupakan bagian tugas dari otonomi daerah (Otda) karena setiap jengkal tanah dipertahankan secara sentralistik atau negara yang akan mempertahankan tanah ini," kata Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Hotmangaraja Pandjaitan, di Kupang, Senin (29/6).

Dia mengatakan, upaya menyiapkan kekuatan pasukan TNI itu adalah untuk mencegah berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan. Karena itu, pada 10 tahun mendatang akan dibangun Kikav Tank di kabupaten tersebut, jika pembangunan dalam waktu dekat ini mendapat reaksi dari sejumlah elemen masyarakat.

"Pembangunan Kikav tersebut baru rencana, kemungkinan terwujudnya 10 tahun yang akan datang," katanya dan berharap seluruh masyarakat di wilayah itu memberikan dukungan terhadap pembangunan dan pembentukan satuan-satuan TNI di wilayah teresbut.

Dia menambahkan, pembangunan kavaleri tidak hanya untuk mempertahankan negara jika terjadi peperangan, tapi juga TNI dapat membantu masyarakat bila sewaktu-waktu terjadi bencana.

Ia mengakui, aksi penolakan sejumlah elemen dalam masyarakat TTU terhadap rencana pembangunan Kikav Tank, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan pihaknya.

"Saya yakin itu kurang sosialisasi kepada masyarakat sehingga mereka menolak, karena masyarakat ketahui, jika bicara TNI sama dengan perang. Tidak seperti itu," katanya.

Pembangunan dan pembentukan satuan TNI, lanjut dia, sangat diperlukan di wilayah yang dinilai strategis tersebut, terutama dalam upaya menangkal ancaman dan gangguan dari luar mengingat daerah tersebut berbatasan langsung dengan Timor Leste.

"Jadi, tujuan dibentuknya satuan baru tersebut merupakan program dari pemerintah pusat di bidang Hankam --pertahanan dan keamanan-- untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan semata-mata untuk kepentingan TNI," katanya.

Selain itu, lanjutnya, pembentukan satuan baru TNI dan pembangunan kavaleri tank di NTT memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ekonomi daerah, sehingga kesejahtraan masyarakat meningkat.

"Dengan pertahanan yang kuat, maka tidak ada negara lain yang mengklaim wilayah Indonesia menjadi wilayah mereka," katanya.

Dengan kekuatan yang kuat pula, kata putra pahlawan nasional DI Pandjaitan ini, pihaknya dapat melakukan pengawasan, penjagaan dan pengamanan di setiap jengkal wilayah termasuk pulau-pulau terdepan di daerah perbatasan.

MEDIA INDONESIA

Minggu, 28 Juni 2009

Survival Tempur Koopsau II Dibuka Di Lanud Iswahjudi


29 Juni 2009, Magetan -- Dalam upaya mengantisipasi tugas operasional Koopsau II yang makin meningkat, maka profesionalisme kesiapsiagaan personel awak pesawat sangat penting, sehingga Koopsau II mengadakan latihan Survival Tempur yang dibuka oleh Pangkoopsau II yang diwakili Asops Kas Koopsau II Kolonel Pnb Bonar Hutagaol dalam suatu upacara militer di lapangan apel Dirgantara Lanud Iswahjudi, Senin (29/6).

Latihan berlangsung selama empat hari, dibagi dalam dua tahap, masing-masing dalam bentuk Bina Kelas yang dilaksanakan pada hari pertama di Batalyon 463 Paskhas selanjutnya manuver lapangan mengambil lokasi dikawasan hutan dan pantai Prigi Kabupaten Trenggalek.

Latihan Survival Tempur dengan sandi ”Wanatirta Yudha 2009”, menurut Pangkoopsau II dalam sambutan tertulisnya, bertujuan memberi bekal kemampuan khusus bagi awak pesawat dalam menghadapi situasi darurat baik di darat maupun di air jika pesawat yang diawakinya mengalami accident di daerah musuh. Disamping itu juga untuk melatih dan menguji kemampuan fisik dan mental awak pesawat sehingga mampu survive sekaligus menyelamatkan diri.

Lebih lanjut dikatakan, mengingat latihan tersebut dilaksanakan di daerah yang berpenduduk / warga masyarakat sipil, maka para peserta latihan diwajibkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama latihan berlangsung. Untuk itu, para peserta diharapkan selalu mengikuti petunjuk dan memahami seluruh materi yang diberikan serta memperhatikan prosedur yang berlaku.

Latihan diikuti oleh 60 orang Survivor terdiri dari perwira penerbang dan perwira teknik dari Skadron udara yang berada dibawah jajaran Koopsau II, diantaranya Skaraon Udara 3,14,15 Lanud Iswahjudi, Madiun, Skadron Udara 4,21,32 Lanud ABD Saleh,Malang dan Skadron Udara 5,11 Lanud Sultan Hasanuddin, makassar.

Pentak Lanud Iswahjudi

India ciptakan granat cabai

Bhut Jolokia. (Foto: chileseeds.co.uk)

26 Juni 2009 -- Ilmuwan pertahanan India berencana membuat granat tangan dari salah satu cabai paling pedas sedunia.

Mereka mengatakan granat ini berguna untuk mengontrol kerusuhan dan dalam sebuah operasi melawan pemberontakan.

Peneliti mengatakan idenya adalah dengan mengganti alat peledak di dalam granat tangan dengan beberapa varian cabai merah guna melumpuhkan orang tanpa harus membunuh mereka.

Cabai paling pedas sedunia yang diketahui bernama Bhut Jolokia itu disebut-sebut 1.000 kali lebih pedas dari cabai yang biasa dipakai dirumah.

Para peneliti di organisasi riset dan pengembangan pertahanan ini dukutip mengatakan cabai ini juga manjur digunakan sebagai bumbu tambahan makanan oleh pasukan saat operasi militer di cuaca dingin.

Dan bubuknya juga bisa disebar dipagar sekeliling barak militer dengan harapan wangi yang menyengat akan menghindarkan dari gangguan binatang.

Bentuk lain dari semprotan lada selama ini telah dikenal secara luas dibanyak dunia.

Penelitian Bhut Jolokia

Pada tahun 2000, Ritesh Mathur, R.S. Dangi, S.C. Dass dan R.C. Malhotra para ahli dari Defense Research and Development Establisment, Defence Research Labotary, Tezpur, India menerbikan jurnal yang dimuat di Current Science, Vol. 79, No. 3, 10 Agustus 2000. Menemukan Bhut Jolokia/Naga Jolokia dari varitas Tezpur mempunyai skala Scoville Heat Units (SHU) tertinggi, dari empat varitas lainnya; Gwalior, Patna, Guntur dan Kashmir.

Para ahli tersebut mengeringkan cabai kemudian diekstraksi dengan acetone, konsentrat hasil ekstraksi dianalisa menggunakan HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Hasil analisa dikorelasikan dengan skala Scoville, 15 Scoville sebanding dengan 1 ppm capsaicin dan capsaicinoid. Capsaicin zat didalam cabai yang membuat pedas.

Varitas Tezpur mempunyai skala 855.000 SHU, bila seorang makan satu gram cabai ini harus minum air gula sedikitnya 855 liter untuk menghilangkan rasa pedas. Skala Scoville digunakan mengukur rasa pedas, dibuat seorang ahli farmasi Wilbur Lincoln Scoville tahun 1912. Varietas Tezpur merupakan cabai terpedas di dunia, “Red Savina” Habanero hanya 577.000 SHU, cabai terpedas di Thailand 100.000 SHU.


BBC/@info-terkumpul

India Akan Terima 3 Frigate Krivak Pada 2012

INS Tabar. (Foto: indiannavy.nic.in)

28 Juni 2009 -- Rusia membangun tiga kapal frigate kawal rudal kelas Krivak IV Project 11356 untuk Angkatan Laut India di galangan kapal Yantar di Baltik, Kaliningrad, Rusia. Ketiga kapal tersebut bagian dari kontrak senilai USD 1,6 milyar, ditandatangani Juli 2006.

Batas waktu kontrak tahun 2012, jadwal penyerahan tidak tertunda sesuai pernyataan direktur galangan kapal Yantar Igor Orlov di IMDS ke-4 di St. Petersburg, Jumat (26/6).

Delegasi resmi militer India dipimpin wakil KASAL India Laksamana Madya Raman P. Suthan berkunjung ke galangan kapal Yantar Oktober 2008, mengatakan puas dengan kemajuan dan kualitas konstruksi.


INS Trishul. (Foto: indiannavy.nic.in)

Sebelumnya di tahun 2004, Rusia terlambat mengirimkan tiga frigate kelas Krivak, INS Talwar, INS Trishul dan INS Tabar ke India. Tiga frigate baru dipersenjatai dengan 8 sistem rudal jelajah supersonik anti kapal BrahMos, bukan sistem rudal Club-N/3M54TE yang dipasang pada tiga frigate sebelumnya.

Frigate kelas Krivak berbobot 4000 ton, mampu dipacu hingga 30 knot, serta dapat melakukan suatu misi maritim berjangkauan luas , terutama memburu dan menghancurkan kapal perusak berukuran besar serta kapal selam.

RIA Novosti/@info-terkumpul

Batalion ke-48 Singapura Operasikan MBT Leopard

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Han menginspeksi kendaraan lapis baja yang ditampilkan pada perayaan ulang tahun ke-40 satuan lapis baja AD Singapura di kamp Sungei Gedong, Jumat (26/6).

28 Juni 2009 -- Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Singapura Teo Chee Han saat hadir pada parade perayaan ulang tahun satuan lapis baja Angkatan Darat Singapura (SAF/Singapore Armed Forces) ke-40, Jumat (26/6), meresmikan batalion ke 48 (48 SAR/Singapore Armoured Regiment) mengoperasikan Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A4.

Tank telah turut serta latihan perang Wallaby di Australia, Oktober 2008. Pada latihan tersebut Leopard melakukan penembakan dengan peluru tajam pertama kalinya.




SAF dilengkapi dengan alutsista produk dalam negeri Singapura, Bionix Infantry Fighting Vehicles, Bronco All-Terrain Tracked Carriers dan Primus Self-Propelled Howitzers.


Aksi Bronco ATTC di latihan militer bertajuk Wallaby 2008 di Australia.

MINDEF/@info-terkumpul

Penambahan Pasukan Belum Diperlukan


27 Juni 2009, Samarinda -- Penambahan pasukan penjaga perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan dinyatakan belum diperlukan. Pertimbangannya antara lain, karena saat ini tidak ada lagi maneuver pesawat mapun kapal militer Malaysia di wilayah perbatasan.
“Situasi di perbatasan, terutama di Ambalat, aman dan kondusif,” kata Panglima Kodam VI/Tanjungpura Mayor Jenderal Suhartono Suratman, seusai serah terima jabatan Komandan Komando Resor Militer (Korem) 091/Aji Surya Natakusumah di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (26/6). KomandanKorem 091 kini dijabat Kolonel Musa Bangun, yang menggantikan Kolonel Andi Ibrahim Saleh.

Mengenai pengemanan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kaltim, menurut Suhartono, kawasan tersebut saat ini dijaga satu batalyon TNI Angkatan Darat (AD). Namun, ia menolak menyebutkan jumlah personel satu batalyon dimaksud.

“Kami tidak bias memberi tahu berapa dan seperti apa kekuatan di perbatasan, karena informasi bisa dipakai oleh negara lain (untuk hal-hal yang kurang menguntungkan Indonesia),” kata Kepala Penerangan Kodam VI Letnan Kolonel Bagus Antonov Hardito yang dimintai penjelasan.

Bagus hanya menekankan, garis perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan sepanjang 2004 kilometer (km). Sepanjang 1038 km diantaranya berada di Kaltim, sedangkan 966 km lainnya berada di Kalimantan Barat. “Di perbatasan terdapat 56 pos penjagaan,” katanya.
Di sepanjang garis perbatasan lanjut Bagus, ada 19.328 patok. Untuk menjaga satu pos, perlu kekuatan minimal satu peleton atau 30 personel.

Beberapa aparat TNI AD yang pernah ditemui di perbatasan mengatakan, dalam berpatroli, mereka tidak jarang menginap di hutan. Patroli berlangsung satu minggu sampai satu bulan, tergantung jarak satu pos ke pos lainnya yang dipantau.

Harian Kompas, Sabtu 27 Juni 2009