13 April 2009, Surabaya -- Kodam V/Brawijaya mengaku tidak menemukan tanda-tanda bekas peluru pada Syamsul Arifin warga Putat Jaya II Surabaya. Sebelumnya, Syamsul mengaku terkena peluru hampa milik prajurit Yonif 516/CY yang tengah melakukan simulasi pertempuran kota pada Jumat (11/4/2009) lalu.
"Tidak ada tanda-tanda terkena peluru," kata Kasdam V/Brawijaya, Brigjend Bambang Sumarno kepada wartawan seusai pertemuan dengan Pemprov Jatim di Ruang Kertanegara Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (13/4/2009).
Menurut dia, warga tersebut terkena slongsong peluru yang melayang pada saat latihan tersebut atau juga ada sebab lainnya. Pasalnya jelas dia, ketika peluru hampa diledakan tidak akan berpengaruh atau melukai. "Ga ono opo-opo ne. Tenan ne kalau peluru hampa diledakkan der ada dag. Itu muncratnya tidak mungkin slongsongnya atau mungkin sebab lain," ungkapnya.
Bambang Sumarno menjelaskan, latihan pertempuran kota sudah mereka lakukan dimana-mana, seperti di Hotel Marriot beberapa waktu lalu. Pemilihan lokasi di kawasan tersebut jelas dia sudah dipilih resiko yang paling kecil. Kalau pertempuran kota memang harus dilakukan di kota. "Sudah dipilih resiko paling kecil," tuturnya.
Karena tidak terkena apa-apa, maka warga tersebut tidak diberi bantuan apapun. "Tidak diberi apa-apa karena kalau dikasih salep sudah sembuh," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, simulai pertempuran kota yang diikuti 1 batalion personel TNI AD itu digelar di tengah pemukiman padat penduduk di kawasan Putat Jaya II sejak 16 Maret lalu.
Dalam simulasi pertempuran kota ini, pasukan dari Korem 804/Bhaskara Jaya menggunakan senjata jenis SS 1. Model pertempuran yang digunakan dalam simulasi ini adalah menaklukan kelompok teroris yang menguasai wilayah. (SurabayaDetik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar