19 April 2009, Jakarta -- Sebanyak 402 tamtama dinyatakan lulus mengikuti pendidikan dasar militer sekolah calon tamtama prajurit karier (Secata PK) tahap I. Pelantikan ratusan prajurit yang sudah digembleng selama lima bulan itu langsung dilakukan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Darpito Pudyastungkoro di lapangan Resimen Induk Kodam Jaya (Rindam), Condet, Jaktim, Sabtu(18/4).
Selain Pangdam, hadir pada pelantikan sekaligus penutupan pendidikan bagi tamtama itu Kasdam Jaya Brigadir Jenderal TNI Moeldoko, Irdam Jaya, para Asisten Kasdam jaya, para Komandan Satuan dan para Kabalak satuan jajaran Kodam Jaya serta para orang tua dan anggota keluarga para mantan siswa Secata PK. Nantinya, para lulusan Secara PK I akan mengikuti pendidikan pada tahap ke II disatuan dikecabangan masing-masing.
Adapun pembagian kecabangannya adalah kecabangan Infantri 182 orang, Kavaleri 25 orang, Artileri Medan 26 orang, Artileri Pertahan Udara 20 orang, Zeni 26 orang, Perhubungan 28 orang, Perbekalan dan Angkutan 36 orang, Polisi Militer 5 orang, Peralatan 15 orang, Keshatan Militer 17 orang, Ajudan Jenderal delapan orang, Topografi 11 orang dan Penerbad 11 orang. Upacara penutupan pendidikan ditandai dengan pelepasan tanda siswa dan pemasangan tanda pangkat Prajurit Dua oleh Inspektur Upacara kepada salah satu perwakilan siswa terbaik yaitu Prajurit Dua Arif Kamaludin serta perwakilan penyumpahan sebanyak empat orang yang didampingi para rohaniawan Islam, Katolik, Protestan dan Budha.
Pangdam Jaya dalam amantnya menyampaikan bahwa, kepada segenap Tamtama Remaja dapat memahami bahwa terhitung masuk menjadi Prajurit TNI, maka sejak saat itu mempunyai tanggung jawab seperti yang diamanatkan undang-undang yaitu harus menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan untuk dapat mengemban tugas tersebut dengan baik. Para prajurit juga harus dapat menempatkan diri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai prajurit profesional. Selain memiliki dalam olah keprajuritan juga dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi, yaitu selalu patuh dan taat kepada aturan, norma dan etika yang berlaku ditengah kehidupan militer. Hal semua itu dapat dilakukan bila memahami Sapta marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI sebagai pedoman atau panduan dalam semua aktivitas baik di satuan maupun di tengah masyarakat.
Menurutnya, orang yang memiliki tingkat kecerdasan, keterampilan dan nilai kesemaptaan yang prima , tetapi dengan tingkat disiplin yang rendah maka kehadirannya sebagai Prajurit TNI Angkatan Darat tidak akan memberikan manfaat bagi pribadi, satuan maupun lingkungan. ''Hindari dan cegah berbagai tindakan yang bertentangan dengan aturan atau ketentuan yang berlaku,'' tegas Pangdam seperti dikutip Humas Pendam Jaya.
Pangdam juga menegaskan bahwa, para pemimpin tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas kepada para pelaku pelanggaran dan akan konsisten untuk memberikan sanksi atau hukuman kepada setiap prajurit sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan. Kepada seluruh Tamtama Remaja untuk mengikrarkan niat dan memantapkan tekad menjadi prajurit sejati, yaitu Prajurit yang di dalam setiap langkah dan tindakannya tidak menyimpang dari Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dan dalam melaksanakan tugas dilandasi niat, keikhlasan dan kesungguhan maka tidak ada tugas yang berat. ''Jadilah Prajurit yang mengerti akan hak dan kewajibannya.''
(Republika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar