Sejumlah anggota Pas Khas TNI Angkatan Udara yang baru diterjunkan di areal pesawahan, bergerak untuk merebut Pangkalan Udara Gorda dalam latihan antar satuan dengan sandi "Jalak Sakti 2010", di Serang, Banten, Senin (9/8). Dalam latihan gabungan tersebut disimulasikan proses pembebasan Lanud Gorda Banten dari pendudukan militer musuh. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman/Koz/ama/10)
10 Agustus 2010, Serang -- Tujuh pesawat tempur dikerahkan TNI Angkatan Udara (AU) untuk mengamankan wilayah Provinsi Banten dari serangan musuh yang datang dari Selat Sunda.
Lalu, tujuh pesawat jenis Hawk 100/200 meluncurkan roket ke target sasaran musuh, dan seketika itu terdengarlah bunyi ledakan keras.
Kepulan asap dari tiga titik terlihat membumbung tinggi. Pesawat buatan Inggris yang mulai dipakai sejak 1996 itu langsung menuju pangkalan Halim Perdana Kusumah, Jakarta, usai menjatuhkan beberapa roket antitank jenis FFAR.
Beberapa menit kemudian muncul Hercules TNI AU C-130 dari arah Timur lokasi yang menerjunkan puluhan pasukan komando dari ketinggian 900-1.200 feet AGL atau 300-400 meter dari permukaan tanah. Pasukan yang ditugaskan untuk merebut pangkalan dari musuh ini bergerak ke lokasi musuh. Pertempuran sengit terjadi dan dimenangkan oleh TNI AU. Pangkalan udara Gorda, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, berhasil dikuasai kembali oleh TNI AU.
Meski sudah dikuasai tapi TNI AU masih waspada dengan melakukan SAR Tempur dengan mengirimkan dua helikopter jenis NAS-332 Superpuma H-3213 dengan Kapten Pilot Mayor PNB Kargono dan Kapten PNB Risdiyanto, sedangkan helikopter jenis SA-330 PUMA HT-3315 dengan Kapten Pilot Mayor PNB Hilman dan Lettu PNB Imanuel.
Opersi SAR Tempur adalah operasi pertolongan terhadap personel atau meteriil yang bernilai taktis dan strategis di daerah tempur. Tujuannya meningkatkan moril, semangat pasukan, dan menghindari jatuhnya informasi intelijen ke tangan musuh.
Demikian rangkaian aksi penembakan dan perebutan pangkalan melalui serangan udara langsung (SUL) dalam Latihan Antar-Satuan Jalak Sakti Tahun 2010 TNI AU untuk Wilayah Indonesia Barat di Pangkalan TNI AU, Kecamatan Cikande, Senin (9/8) sekira pukul 09.00 WIB. Latihan disaksikan Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda Eddy Suyanto. Selain itu hadir pula Kapolda Brigjen Pol Agus Kusnadi, Wakil Gubernur HM Masduki, Bupati Serang Taufik Nuriman, dan Ketua DPRD Kabupaten Serang Fahmi Hakim.
Menurut Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda Eddy Suyanto, latihan Jalak Sakti dilakukan rutin setiap tahun oleh TNI AU I untuk mengamankan wilayah Indonesia bagian Barat termasuk Banten. “Pangkalan Gorda ini menjadi pangkalan alternatif TNI AU I jika pangkalan Halim Perdana Kusumah dikuasai musuh,” kata Marsekal Muda Eddy Suyanto kepada wartawan usai menutup acara latihan.
Terkait kesiapan pesawat tempur yang dimiliki TNI AU, Eddy mengatakan bahwa kondisi pesawat tempur sebagian sudah tidak layak pakai karena usianya sudah tua. “Sebagian peralatan kita sudah termakan usia jadi butuh peremajaan dan itu sudah kita usulkan,” kata Eddy.
Ketika ditanya berapa jumlah ideal pesawat yang harus dimiliki TNI AU, Eddy tidak menyebutkan karena disesuaikan dengan kebutuhan. “Kalau jumlah ideal tergantung kebutuhan saja,” kata Eddy.
Pada bagian lain, warga di sekitar pusat latihan berbondong-bondong menonton aksi latihan pasukan TNI AU dari kejauhan. Warga bisa melihat dua helikopter yang berada di tengah sawah sebelum melakukan atraksi latihan.
Pangkalan Gorda TNI AU memiliki luas kurang lebih 700 hektare dan sebagian lahan digarap oleh warga sekitar untuk ditanami padi. “Kita kerja sama sama dengan warga,” ujarnya.
Radar Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar