Minggu, 29 Agustus 2010

Pertamina Beli Tanker USD600 Juta

(Foto: detikFoto/Zainal Effendi)

29 Agustus 2010, Jakarta -- PERTAMINA terus melakukan ekspansi dan penguatan armada perkapalan dengan menyiapkan USD600 juta untuk pembelian 18 armada tanker hingga akhir 2010.

Peningkatan jumlah armada tanker ini akan mengoptimalkan kemampuan perkapalan Pertamina sesuai dengan jumlah kargo untuk mencapai tingkat biaya yang efisien. Tanker tersebut mulai masuk memperkuat jajaran armada perkapalan Pertamina hingga Desember 2012.

”Program pembelian tanker ini merupakan bagian dari transformasi Pertamina di bidang perkapalan yang terus dilakukan untuk meningkatkan servis level, meningkatkan efisiensi dan perbaikan kinerja,”ujar VP Corporate Communication Pertamina Moh Harun di Jakarta kemarin.

Pembelian 18 tanker,termasuk 5 tanker di dalam negeri senilai USD87,38 juta akan meningkatkan kemampuan pengangkutan kargo dari 64,9 juta LT (long ton) pada saat ini menjadi 67,3 juta LT pada 2012. Jenis tanker yang telah dipesan meliputi 3 tanker ukuran 80.000 long ton dead weight (LTDW), 5 tanker 30.000 LTDW, 2 tanker 17.500, 1 tanker 6.500 LTDW, 2 tanker ukuran 3.500 LTDW, 2 kapal untuk pengangkutan LPG (Liquefied Petroleum Gas) ukuran 23.000 kubik meter,1 kapal LPG ukuran 5.500 kubik meter,dan 2 kapal LPG 3.500 kubik meter.

Armada baru ini akan menambah kemampuan pengangkutan minyak mentah dari 31,7 juta LT pada saat ini menjadi 32,9 juta LT pada 2012 dan meningkatkan kemampuan pengangkutan produk non-BBM (pelumas, aspal, paraxylene, dan elpiji) dari 5,5 juta LT menjadi 7,4 juta LT di 2012.Untuk kargo BBM dipertahankan pada level 27 juta LT karena adanya perbaikan infrastruktur dan peningkatan kehandalan tanker.

Semua tanker yang saat ini sedang dalam pembangunan dibuat sesuai dengan kondisi perairan Indonesia. Selama proses pembangunan kapal, Pertamina akan melaksanakan supervisi ke semua galangan secara periodik untuk menjamin ketepatan masa pembangunan. Hingga saat ini Pertamina mengoperasikan 190 kapal tanker, termasuk 36 kapal milik Pertamina yang digunakan untuk pengangkutan minyak mentah,produk-produk kilang dan BBM serta kapal pengangkut LPG.

Pengadaan armada baru ini merupakan bagian dari rencana besar peremajaan dan penambahan armada milik Pertamina. ”Dengan kemampuan armada milik Pertamina yang semakin kuat, diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, meningkatkan efisiensi transportasi, serta mengurangi ketergantungan terhadap kapal carter,” sebut Harun.

Pembelian kapal dari perusahaan lokal tersebut juga akan mendukung pertumbuhan industri perkapalan di dalam negeri. Satu kapal ukuran 17.500 long ton dead weight (LTDW) senilai USD24,12 juta yang dibangun PT Pal Surabaya.Masa pembangunan kapal itu selama 28 bulan dengan jadwal penyerahan pada Desember 2012. Satu lagi kapal berbobot 17.500 LTDW dibangun PT Pal Surabaya dengan nilai kontrak USD25,2 juta. Kapal dibangun selama 25 bulan dengan jadwal penyerahan September 2012.

Kapal lainnya berbobot 6.500 LTDW dibangun PT Dok dan Perkapalan Surabaya senilai USD14,45 juta.Masa pembangunan kapal selama 19 bulan yang akan diserahkan ke Pertamina pada Maret 2012. Lalu, satu kapal ukuran 3.500 LTDW dibuat PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya senilai USD11,8 juta. Kapal dibangun selama 20 bulan dengan jadwal penyerahan April 2012.

Terakhir, kapal 3.500 LTDW dibangun PT Daya Radar Utama Lampung.Nilai kontrak USD11,81 juta dengan masa pembangunan 22 bulan atau selesai pada Juni 2012. ”Pengadaan kapal baru ini merupakan bagian dari rencana besar peremajaan dan penambahan armada milik Pertamina,” kata Harun.

”Pertamina perlu menjamin ketersediaan kapal untuk mengangkut bahan bakar minyak (BBM) karena tidak semua kapal yang dioperasikan Pertamina milik sendiri,” ujar Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Djaelani Sutomo. Oleh karena itu, dalam jangka panjang,Pertamina menargetkan 50% kapal yang dioperasikan milik sendiri. Saat ini, kata dia, ada 17 kapal yang masih dalam tahap pembangunan,beberapa di antaranya dibangun oleh industri galangan kapal nasional.

”Pembangunan kapal sisanya dibangun di luar negeri karena belum bisa diproduksi di dalam negeri,”ujar dia. Lebih jauh Djaelani mengatakan, pada 2010–2015 pihaknya berencana menambah investasi untuk membeli 35 unit kapal lagi. Sebanyak 5kapal pembeliannya ditandatangani hari ini dan sisanya 30 kapal,pembeliannya dilakukan secara bertahap sampai 2015. ”Sebanyak 24 unit kapal akan diproduksi di dalam negeri dan 6 unit di luar negeri,”ujar Djaelani.

Sementara itu, Menperin MS Hidayat menyambut positif kontrak pembelian kapal tanker Pertamina dari industri galangan kapal di dalam negeri karena akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. ”Dengan adanya kontrak Pertamina dengan industri galangan kapal nasional, maka akan memberikan optimisme terhadap penggunaan produk dalam negeri,” kata dia.

PAL INDONESIA menanda tangani kontrak, pembangunan 2 (dua) unit kapal tanker 17.500 LTDW - pesanan PT PERTAMINA (Persero)

Ditengah upaya untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi perusahaan PT PAL Indonesia (Persero) mendapatkan kepercayaan dari perusahaan dalam negeri untuk pembangunan 2 (dua) unit Kapal Tanker (Oil Product Carrier) 17.500 LTDW pesanan PT Pertamina (Persero). Hal tersebut membuktikan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggannya.

Kapal Tanker 17.500 LTDW ini merupakan kapal tanker terbesar kedua setelah kapal tanker Ukuran 30.000 LTDW MT FASTRON yang pernah dibangun didalam negeri dan merupakan kapal yang ke 6 (enam) dan ke 7 (tujuh) pesanan PT Pertamina (Persero) kepada PT PAL Indonesia (Persero). Sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam kontrak untuk pembangunan kapal ke 1 (satu) akan diselesaikan selama 25 bulan dan kapal ke 2 (dua) akan diselesaikan selama 28 bulan terhitung sejak kontrak pembangunan ditandatangani. Kapal tanker 17.500 LTDW ini di desain menggunakan konstruksi lambung ganda (double hull).

Adapun kapal tanker yang pernah dipesan oleh PT Pertamina (Persero) kepada PT PAL Indonesia (Persero) adalah pesanan pertama 2 (dua) unit kapal tanker ukuran 3.500 DWT yaitu: MT.MINAS & MT MELAHIN, diserahkan pada tahun 1985. Pesanan kedua kapal tanker ukuran 6.500 DWT yaitu; MT KURAU diserahkan pada tahun 1992. Pesanan yang ke tiga kapal tanker ukuran 17.500 LTDW yaitu: MT PALU SIPAT diserahkan pada tahun 2000 dan MT FASTRON ukuran 30.000 LTDW diserahkan pada tahun 2005 yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Susilo Bambang Yudoyono.

Ukuran Utama Kapal Tanker 17.500 LTDW sbb :
Length Over All : 160.00 M
Lenght Between Perpendicular : 151.00 M
Breadth Mould, abt : 27.70 M
Depth Mould, abt : 12.00 M
Design Draught Max : 7.00 M
Services Speed : 13. 00 Knots
Gross Tonnage : 17.500 LTDW
Compliments Officers : 12 Person
Crew : 18 Person
Total : 28 Person

SINDO/PAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar