Pasukan pengibar bendera bersiap mengibarkan duplikat bendera pusaka di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Selasa (17/8). Peringatan HUT Proklamasi ke-65 di Pulau kisar sebagai satu dari delapan pulau terluar yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste, sebagai puncak Sail banda 2010 dan dipimpin Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan dihadiri pejabat TNI/Polri, tokoh agama dan pemuda se-Maluku. (Foto: ANTARA/Vanno Lilinger/ss/NZ/10)
18 Agustus 2010, Kepri -- Sejengkal tanahpun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kitapun harus selalu siap sedia (Pangsar Sudirman).
Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-65 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2010, Korem 033/Wira Pratama dibawah Komando Danrem Kolonel Czi Zainal Arifin, S.IP., dengan jajarannya mengelar kegiatan mengibarkan Bendera Merah Putih di 19 Pulau terluar atau juga sering tersebut pulau terdepan yang berbatasan dengan negara-negara asing seperti Malaysia, Singapura dan Vietnam pada saat detik-detik Kemerdekaan berlangsung seluruh Bendera Merah Putih telah terkibar di 19 pulau tersebut.
Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga dan mengamankan hak milik kedaulatan bangsa kita, dengan momentum hari kemerdekaan ini, diharapkan dapat memberikan tanda ingat dan mengugah kembali semangat bela negara dan cinta tanah air kepada seluruh bangsa yang dirasakan sudah mulai luntur. Bahwa kita memiliki pulau-pulau terluar yang perlu kita jaga dan diamankan keberadaanya, jangan sampai pengalaman pahit lepas dan beralih tangannya beberapa pulau akan terulang, akibat kelalaian atau perhatian yang kurang serius dalam menjaga hak milik bangsa, hal lain yang perlu di waspadai adalah pemanfaatan wilayah pulau terluar oleh pihak lain yaitu pencurian kekayaan alam atau laut termasuk kerawan kejahatan dengan pemanfaatan wilayah perbatasan yang kondisinya belum tertangani secara maksimal dalam aspek pertahananan.
Kibaran Merah putih di 19 Pulau terluar di wilayah Kepulauan Riau yang tepat pada HUT ke- 65 Republik Indonesia, semoga menginspirasi seluruh bangsa untuk mau dan peduli dalam memberdayakan pulau-pulau terluar, kami yakin menancapkan bendera merah putih saja tidaklah cukup, yang lebih penting adalah langkah kongkrit seluruh bangsa ini, secara bersama-sama berpikir dan berbuat bagaimana keberadaan pulau terluar khususnya secara ekonomi, budaya, sosial dan pertahanan dapat terkelola dengan baik.
Kedepan kami mengharapkan pulau terluar jangan lagi dianggap sebagai halaman belakang bangsa ini, tapi harus menjadi beranda terdepan yang patut menjadi perhatian kita bersama. Bukankah menjaga dan mempertahankan kedaulatan tanah air serta tumpah darah Indonesia adalah menjadi kewajiban dan panggilan tugas mulia bagi kita semua, Pemerintah dan TNI, oleh karena itu kita perlu mensinergikan program-program pembangunan untuk dapat dikerjakan bersama-sama dan bahkan menjadi prioritas dalam membangun baik prosporety maupun security. Kalau bukan kita siapa lagi yang dapat menjaga kedaulatan dan harga diri bangsa, semoga kita menjadi warga yang peduli dengan bangsanya sendiri dan semoga Indonesia akan tetap jaya selama-lamanya.
Penrem 033/Dispenad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar