Selasa, 09 Juni 2009

PT. DI Tak Lagi Produksi NBO-105

Seorang anggota Kopassus mendokumentasikan bangkai Helikopter TNI- AD jenis Bolcow -105 didaerah Situhiang, Pagelaran, Cianjur, Jawa Barat, Selasa, (9/6). Helikopter yang jatuh pada Senin (8/6) tersebut menewaskan 3 orang prajurit Kopassus serta 2 lainnya mengalami cedera. (Foto: ANTARA/Rezza Estily/ss/mes/09)

9 Juni 2009, Bandung -- PT Dirgantara menegaskan tidak lagi memproduksi helikopter jenis Bolkow 105 atau NBO-105. Sesuai lisensi dari Messershcmitt Bolkow Blohm (MBB) Jerman, setelah produksi ke-122, PTDI tak lagi membuat Helikopter NBO-105. Produk ke-122 dari Helikopter NBO-105 ini telah diserahkan ke TNI AD pada 19 Maret 2009 lalu.

Juru Bicara PT Dirgantara Rakhendi mengatakan, helikopter jenis Bolkow 105 terakhir diserahkan kepada TNI AD tanggal 19 Maret 2009 lalu. Kini, kami mengembangkan helikopter dengan spesifikasi di atasnya. Pengembangan teknologi kendaraan udara apalagi untuk keperluan militer, saat ini, memang sudah dibutuhkan, jelasnya di Bandung, Selasa (9/6).

Terkait helikopter produksi PT DI yang jatuh perbukitan Desa Situhiang, Pagelaran, Kabupaten Cianjur Jawa Barat, Rakhendi mengatakan, masih laik terbang. Helikopter tersebut baru diserahkan ke TNI AD tahun 1992, lewat kontrak perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak tahun 1988.

Menurut dia, dari segi usia, masih banyak helikopter jenis yang sama milik TNI AD yang diproduksi tahun 1980an, saat ini dalam kondisi baik. "Logikanya, kalau produk yang lebih lama dalam kondisi baik, apalagi produk yang dikeluarkan setelahnya," ujarnya.

(Foto: ANTARA/Rezza Estily/ss/mes/09)

Selama ini, TNI merupakan sebagai pengguna utama heli NBO-105. Hal itu merupakan komitmen TNI untuk menggunakan alutsista buatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan logistiknya. "Heli yang jatuh itu adalah produk kami yang ke-97," kata Rakhendi.

Menurut dia, sesuai dengan manual opetasi standar kendaraan terbang, setiap 3.000 kilometer, kendaraan harus masuk ke bengkel. Rakhendi tidak bisa memastikan di mana helikopter milik TNI AD tersebut direparasi. Selain di hanggar PTDI, TNI AD juga biasa mereparasi kendaraan terbangnya ke pihak swasta yakni ke Indo Pelita Aircraft Service.

(KOMPAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar