Sabtu, 20 Juni 2009

Pemerintah Harus Lebih Pede Hadapi Malaysia

Sebuah kapal perang patroli Malaysia kembali memasuki perairan Ambalat, (28/5) ini terdeteksi oleh pesawat Boing-737 intai milik TNI AU, Sabtu (30/5). (Foto: detikFoto)

21 Juli 2009, Jakarta -- Pertengahan Juli mendatang, pemerintah Indonesia akan melakukan perundingan dengan Malaysia terkait perairan ambang batas laut (Ambalat).

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Happy Bone Zulkarnain menilai, pemerintah Indonesia seharusnya bisa lebih percaya diri dalam melakukan perundingan dengan Malayssia membahas masalah Ambalat.

"Kasus Ambalat ini berbeda dengan kasus Sipadan dan Ligitan, secara hukum Malaysia sangat lemah. Seharusnya pemerintah bisa lebih pede (percaya diri)," ujar Happy saat dihubungi okezone, Minggu (21/6/2009).

Dia mengakui, proses perundingan batas wilayah akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Menurutnya, proses diplomasi yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri masih belum maksimal, oleh karenanya DPR akan terus memantau perkembangan perundingan ini.

"Kita akan terus support, beberapa waktu lalu kami sudah bertemu parlemen Malaysia dan Menteri Pertahanan Malaysia. Sepertinya mereka memahami," kata politisi Golkar ini.

Sebagaimana diketahui, sengketa blok Ambalat kembali memanas beberapa waktu lalu ketika kapal patroli Malaysia menerobos masuk ke wilayah Indonesia. Mereka mengklaim wilayah Indonesia yang dimasukinya masih dalam teritorial Malaysia. Hingga kini perundingan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia masih belum menemukan titik temu.

okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar