Minggu, 14 Juni 2009

Kapal Niaga Bunga Mas Lima Diubah Menjadi Kapal Perang

Bunga Mas Lima. (Foto: Utusan)

14 Juni 2009 -- Berawal dirompaknya dua kapal niaga milik MISC Berhad, Bunga Melati Dua dan Bunga Melati Lima di perairan Teluk Aden tahun lalu. Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) mengirimkan kapal perangnya ke Teluk Aden guna melindungi kapal-kapal niaga Malaysia. Sampai saat ini TLDM telah mengirimkan lima unit kapal perangnya, KD Lekiu, KD Sri Inderapura, KD Mahawangsa, KD Sri Indera Sakti dan KD Hang Tuah untuk mendukung operasi perlindungan ini.

KD Sri Inderapura yang akan mengakhiri tugasnya di perairan Aden 20 Juni nanti. Sebagai pengantinya, MISC Berhad berkerjasama dengan TLDM dan Majlis Keselamaatan Negara (MKN) mengubah kapal kontainer berukuran 699 TEU, Bunga Mas Lima (BM5) menjadi kapal perang jenis auxiliary. Pelaksanaan perubahan fungsi kapal dilakukan oleh Malaysia Marine and Heavy Engineering Sdn. Bhd (MMHE) anak perusahaan MISC Sdn di galangan kapal MMHE, Pasir Gudang, Johor, dimulai 23 April hingga 1 Juni. BM5 akan mengambil alih tugas KD Sri Inderapura.

Bunga Mas Lima saat masih menjadi kapal niaga. (Foto: deltamarin)

Bunga Mas Lima setelah diubah menjadi kapal perang jenis auxiliary. (Foto: standupper2)

Dilengkapi kapal cepat milik pasukan khusus TLDM. (Foto: standupper2)

Bunga Mas Lima dibangun oleh Münchmeyer, Petersen GmbH & Co. KG, Jerman, mempunyai panjang 32,80 meter, bobot 9000 ton, kapasitas kontainer 699 TEU, mampu dipacu hingga 17 knot. (Foto: standupper2)

Penambahan dan perubahan yang dilakukan meliputi; pergantian warna cat kapal disesuaikan dengan spesifikasi warna cat kapal TLDM, penambahan ruangan untuk anggota Angkatan Tentera Malaysia (ATM), pemasangan senjata ringan, penambahan ruang komunikasi dan pengobatan, landasan helikopter dan kapal cepat milik pasukan elit TLDM.

Awak kapal BM5 terdiri dari karyawan MISC yang telah dilatih kemiliteran serta diangkat menjadi anggota Pasukan Simpanan Sukarela TLDM (PPSTLDM) serta prajurit ATM dari KD Panglima Hitam, pasukan udara TLDM yang mengawaki helikopter Super Lynx, pasukan bantuan TLDM dan pasukan kesehatan ATM. Kapal akan dioperasikan secara penuh oleh PPSTLDM sedangkan prajurit TLDM bertanggung jawab semua operasi militer bersifat ofensif maupun defensif.

Pemerintah Malaysia sampai saat ini telah membelanjakan RM48,5 Juta untuk memperkuat TLDM.

Utusan/@info-terkumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar