Jumat, 19 Juni 2009

Perancis Minta Diajari Ilmu Antiteroris

Simulasi penyergapan teroris digelar oleh Kesatuan Polisi Laut dan Perairan Tanjung Perak Surabaya bersama KOPASKA (Komando Pasukan Katak) di perairan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: fotodetik/Budi Sugiharto)

20 Juni 2009, Jakarta -- Kepiawaian pasukan antiteror TNI, memikat hati tentara Perancis. Negeri yang terkenal dengan Menara Eiffel itu tertarik dengan model dan teknik yang dikembangkan prajurit merah putih.

Kemarin, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo menerima kunjungan kehormatan Panglima Armada Kawasan Samudera Hindia Angkatan Laut Perancis (ALINDIEN)-Vice Admiral Gerard Valin, di Mabes TNI Cilangkap Jakarta. Pertemuan itu berlangsung akrab. Mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Pada wartawan, usai pertemuan, Kasum TNI berharap kunjungan dapat meningkatkan kerjasama dalam bidang pendidikan dan latihan militer bagi kedua negara. "Kita tentu bangga menerima tamu dari Perancis. Semoga ini bisa ditindaklanjuti di kemudian hari," kata laksamana tiga bintang di pundak itu.

Vice Admiral Gerard Valin yang didampingi Letkol Jacques S. Rinaudo dan staf Letkol Guenot, menyampaikan pengusulan kerjasama dalam bidang latihan penanggulangan teroris, pembajakan dan pengamanan objek vital lepas pantai, baik dari segi personel dan material peralatan militer. "Kita berharap bisa berlatih bersama-sama," kata Valin.

Selain itu,Valin yang juga mantan pilot pesawat tempur F8-E Crusader itu menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah ikut berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB. Pada misi itu, Indonesia telah mengirimkan batalyon pasukan dan kapal perangnya untuk menjaga perdamaian dunia. "Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa besar lain yang juga ikut berperan," kata Valin.

Dipuji seperti itu, Kasum TNI berterima kasih. Didik menyampaikan, peralatan yang digunakan Indonesia telah memenuhi standar PBB sehingga dalam hal pelaksanaan operasional perdamaian tersebut tidak mengalami kesulitan. "Kita berusaha memenuhi standar internasional," kata Didik.

RADAR BOGOR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar