Jumat, 12 Juni 2009

Helikopter Puma SA 330 Jatuh di Lanud Atang Sanjaya

Suasana evakuasi kecelakaan helikopter Super Puma di Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jabar, Jumat (12/6). Mayor Pnb Sobiq Fanani, Lettu Pnb Wisnu, Serka Catur Heli dan Sertu Dedi meninggal dunia serta tiga orang kritis saat kecelakaan helikopter yang menyebabkan helikopter terbakar. (Foto: ANTARA/Jafkhairi/pd/09)

12 Juni 2009 -- Helikopter TNI AU jenis Puma SA 330 nomor registrasi H3306 dari Skuadron Udara 8 Lapangan Udara (Lanud) Atang Sanjaya (ATS), Bogor, Jawa Barat jatuh sekitar pukul 14.10, Jumat (12/6) saat melakukan “test flight” (uji fungsi) di Lanud ATS.

Helikopter mengangkut tujuh penumpang termasuk pilot dan ko-pilot, Mayor Pnb. Sobiq Fanani (lulusan Akabri AU 1996), Lettu Pnb. Wisnu, Letda Ronny, Serka Catur Heli, Serka Erfan, Sertu Dodi dan Serka Ferdinand. Serka Dodi dan Serka Catur Heli sebagai teknisi helikopter tewas ditempat kejadian dalam keadaan hangus terbakar, sedangkan Mayor Pnb. Sobiq Fanani dan Letda Pnb. Wisnu meninggal di RS ATS. Letda Ronny, Serka Erfan dan Serka Ferdinand masih dalam perawatan intensif di RS ATS.

(Foto: dispenau)

Helikopter H3306 buatan tahun 1978, sudah enam bulan tidak dioperasikan karena mengalami kerusakan pada “automatic pilot”. Kemudian dilakukan perbaikan dan uji terbang di Bandung, berhasil sukses. Kembali dilakukan uji terbang kedua di Lanud ATS, sesi pertama uji terbang dilakukan Jumat pagi berjalan baik dan lancar. Pada sesi kedua setelah shalat Jumat, helikopter saat akan landing, tiba-tiba mengalami “swing” dan kemudian jatuh, menurut keterangan Panglima Komando Operasi (Pangkoops) TNI AU Marsekal Muda Imam Sufaat, Jumat malam (12/6). Ditambahkannya pada saat masih berada di bawah kondisi pesawat baik dan laik terbang. Helikopter dinyatakan total loss atau helikopter tidak dapat dioperasikan kembali.

Kecelakaan Pesawat TNI AU 2008 – Mei 2009

Helikopter jenis Twinpack S-58T yang jatuh di perkebunan kelapa sawit, Desa Lubuk Agung,Kabupaten Pelelawan, Riau. (Foto: berita indonesia)

1. Helikopter Twinpack S 68T buatan tahun 1958 diterima oleh TNI AU dari hibah Amerika Serikat 1976 jatuh saat sedang joy flight di Desa Ogom, Kecamatan Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau, 7 Januari 2008. Helikopter berisikan 4 orang anggota TNI AU dan 7 orang sipil, diataranya miliader Singapura Robert Viswanathan Chandran yang tewas pada kejadian itu; sementara tujuh penumpang lainnya luka-luka.

Aparat memeriksa jenazah pilot helikopter Bell 47-G Soloy TNI AU yang jatuh di areal perkebunan tebu di Kampung Cinangka, Desa Wanasari, Cipunagara, Subang, Selasa (11/3). (Foto: Tribun Jabar/ChI)

2. Helikopter latih Bell-47 Soloy nomor registrasi H4712 buatan 1976 diterima TNI AU 1978 hibah dari Australia, jatuh di ladang tebu Desa Wanasari, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pukul 11.30 WIB, 11 Maret 2008. Lettu Pnb Hengky tewas ditempat kejadian sedangkan Prada Ridi W sebagai teknisi luka berat.

Reruntuhan Cassa di Gunung Salak. (Foto: ANTARA)

3. Pesawat Cassa N212-200 nomor registrasi A2106, jatuh di hutan Tegal Lilin di lereng Gunung Salak, Desa Cibitung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, 26 Juni 2008. Pesawat sedang melakukan misi pelatihan terhadap penggunaan kamera digital udara. Menewaskan 18 penumpangnya, diantaranya 6 orang penumpang sipil dari perusahaan pemasok kamera digital udara.

Petugas menggunakan forklift mengecek kondisi hanggar milik PT Dirgantara Indonesia yang terbakar akibat tertimpa pesawat jenis Fokker 27 TNI AU di Bandung, Jawa Barat.(Foto: ANTARA/Rezza Estily/ed/09)

4. Pesawat angkut Fokker 27 Troopship buatan 1975, jatuh di Lanud Hussein Sastranegara, Bandung. Pesawat menimpa hanggar PT Aircraft Services (ACS) milik PT Dirgantara Indonesia, sekitar pukul 13.45 WIB, 6 April 2009. Pesawat sedang melaksanakan dukungan latihan terjun untuk Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU yang bermarkas di Lanud Sulaeman, Bandung. Pada peristiwa ini 24 orang tewas, terdiri dari 6 orang awak pesawat, 17 siswa terjun dan seorang pelatih terjun.

Sejumlah petugas melakukan penyelidikan pesawat Hercules milik TNI-AU yang tergelincir di Landasan Pacu Bandara Wamena, Papua, Selasa (12/5). Pesawat yang mengangkut logistik tersebut berhasil ditarik dan pindahkan ke tempat parkir pesawat (Apron). (Foto: ANTARA/Rico Siregar/pras/Koz/pd/09)

5. Pesawat angkut C-130 Hercules nomor registrasi A1302, mengalami kecelakaan di bandara Wamena karena lepasnya landing gear saat mendarat, sekitar pukul 13:30 WIT, 11 Mei 2009. Pesawat sedang dalam mengangkut logistik rutin, seorang warga berada didekat runway terluka terkena ban pesawat yang terlepas.

Reruntuhan Hercules A1325. (Foto: KOMPAS)

6. Pesawat angkut C-130 Hercules nomor registrasi A1325 buatan tahun 1980 masuk jajaran TNI AU 1994, jatuh di persawahan Desa Nggeplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, lebih kurang 4 km dari Lanud Iswahyudi, sekitar pukul 16:30 WIB, 20 Mei 2009. Pesawat dalam misi rutin pengadaan logistik untuk wilayah Indonesia Timur. Menewaskan 101 orang, diantaranya dua orang penduduk yang rumahnya tertimpa reruntuhan pesawat. Penumpang pesawat terdiri dari militer dan sipil.

(berbagai sumber/info-terkumpul.blogspot)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar