Senin, 01 Juni 2009

165 Sniper Polda Jatim Siap Amankan Pilpres

Polda Jawa Timur menggelar simulasi pasukan pengamanan calon presiden, Senin (1/6). Dalam simulasi ini digambarkan pengamanan lahan parkir hingga makanan serta terjadinya aksi anarkis massa. Helikopter Polda Jatim disiagakan untuk mengevakuasi calon presiden jika situasi gawat. (Foto: detikSurabaya/Zainal Effendi)

31 Mei 2009, Surabaya -- Sebanyak 165 sniper (penembak runduk yang terlatih) disiapkan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur untuk mengamankan Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.

"Ke-165 sniper itu akan dibagi dalam tiga tim yang masing-masing akan mengawal masing-masing capres/cawapres," kata Direktur Samapta Polda Jatim Kombes Pol Johny Pol Latupeirissa di Surabaya, Senin.

Di sela-sela memimpin simulasi pengamanan Pilpres 2009 di lapangan belakang Mapolda Jatim, ia mengatakan mereka akan bertugas sehari menjelang acara kampanye masing-masing capres/cawapres.

"Mereka datang ke lokasi lebih awal untuk melakukan penyisiran lokasi dan memeriksa makanan yang akan dihidangkan, kemudian mereka juga akan menjemput capres/cawapres dan akhirnya mengamankan lokasi kampanye," katanya.

Menurut dia, mereka akan menjemput dari titik kedatangan, apakah lewat udara di bandara Juanda atau lewat jalur darat di perbatasan Jatim-Jateng atau Jatim-Bali.

"Untuk pengamanan, mereka berada dalam ring I, kecuali untuk Capres Yudhoyono dan Capres Jusuf Kalla, mereka hanya melakukan 'back up'(dukungan) terhadap paspamres yang berdinas di ring I," katanya.

Didampingi Kasubbid Publikasi Humas Polda Jatim AKBP Suhartoyo, ia menambahkan ke-165 sniper itu akan bekerja mulai 12 Juni hingga 4 Juli.

"Tapi, Polda Jatim juga mengerahkan sekitar 28.000 polisi atau 2/3 perkuatan Polda Jatim untuk melakukan pengamanan di luar ring I," katanya.

Dalam simulasi pengamanan Pilpres 2009 itu tampak sejumlah polisi melakukan pemeriksaan makanan dari racun, kemudian mereka menjemput capres/cawapres ke lokasi kampanye dengan mengelilingi lapangan belakang Mapolda Jatim.

Di lokasi kampanye sempat terdengar bunyi ledakan, kemudian sejumlah polisi melakukan pengamanan capres/cawapres yang berkampanye dengan melindungi mereka di dalam kampanye.

Setelah lokasi aman, maka kampanye pun berlangsung. Sejumlah wartawan sempat terkejut saat capres/cawapres yang berkampanye meneriakkan coblos nomer 2.

Namun, Kasubbid Publikasi Humas Polda Jatim AKBP Suhartoyo meluruskan bahwa kampanye yang disimulasikan itu hanya contoh, sehingga tak perlu ditafsirkan secara politis.

(ANTARA JATIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar