Sejumlah prajurit TNI AD dari Yonif 405/Surya Kusuma/Brigif 4 Dewaratna Banyumas meneriakan yel-yel kesatuannya, pada upacara pemberangkatan pasukan yang dipimpin Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Langgeng Sulistiyono, di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Jumat (8/10). Sebanyak 650 parjurit dari Yonif 405/Surya Kusuma/Brigif 4 Dewaratna Banyumas yang diberangkatkan dengan menumpang KRI Teluk Amboina itu akan bertugas selama satu tahun di perbatasan RI-Papau Nugini. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/nz/10)
08 Oktober 2010, Surabaya -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI George Toisutta, mengaku tidak ada masalah mengenai keamanan negara di wilayah perbatasan.
Hal tersebut ditegaskannya di hadapan wartawan ketika ditemui di sela-sela upacara serah terima jabatan (Sertijab) Pangdam V/Brawijaya yang kini dipegang Mayor Jenderal TNI Gatot Nurmantio, Jumat, di Surabaya.
"TNI selalu siap di setiap wilayah perbatasan dan sampai saat inhi tidak ada masalah disana. Sebab semua tahu bahwa TNI siap kapan saja demi negara dan bangsa," ujar George.
Ia mengemukakan, saat ini anggotanya tengah berkonsentrasi membantu korban bencana alam banjir bandang di Wasior, Kabupaten Wondama, Papua Barat. Bantuan tersebut diantaranya mengirimkan pasukan menolong proses evakuasi hingga aktifitas di tempat pengungsian.
"Pasukan, khususnya AD, saat ini kita kerahkan membantu proses evakuasi di wilayah bencana alam Wasior hingga batas waktu yang belum ditentukan," papar jenderal bintang empat tersebut.
George juga mengungkapkan, persoalan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI AD saat ini tidak ada masalah. Bahkan, kata dia, pihaknya mengaku bangga dengan peralatan tempur yang dimilikinya.
"Meski sudah tua, tapi kita harus bangga karena bisa merawatnya dengan baik dan sungguh-sungguh. Kalau dipakai saat ini, masih bisa dibanggakan. Hanya saja, kalau mau bersaing dengan negara sahabat, harusnya punya yang lebih modern," jelas dia.
Sebelumnya, di hadapan ribuan prajurit, KSAD menekankan bahwa TNI AD sebagai alat pertahanan negara harus berpijakan pada keputusan yang diambil oleh negara.
Selain itu, Kodam V/Brawijaya memikul peran dan tanggung jawab yang sangat besar, terutama dalam upaya menjamin integeritas serta membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan.
"Oleh karena itu, hendaknya perli dipahami bahwa Pembinaan Teritorial sebagau pola yang digunakan TNI AD untuk memberdayakan wilayah pertahanan di darat, pada hakikatnya adalah upaya terpadu dengan Aparatur Pemerintah Daerah beserta seluruh masyarakat dalam rangka menciptakan suasana kondusif bagi terlaksananya pembangunan," katanya menambahkan.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar