Rabu, 13 Oktober 2010

TNI AL Rekam 13 Pelanggaran Laut oleh Malaysia


13 Oktober 2010, Jakarta -- Selama September 2010, TNI Angkatan Laut (AL) mencatat 13 pelanggaran yang dilakukan satuan operasi maupun aparat kelautan negara tetangga, Diraja Malaysia di perairan Indonesia. Satuan operasi laut Malaysia masuk teritorial maritim Indonesia, tanpa izin.

"Pelanggaran oleh kapal perang, polisi, helikopter ataupun pesawat udara Malaysia sebanyak 13 kali selama bulan September 2010," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksdya TNI Soeparno dalam sambutannya yang dibacakan Wakil KSAL Laksda TNI Marsetio di Jakarta, Selasa (12/10).

TNI AL akan mengadakan seminar tahunan di Jakarta, Rabu (13/10), bertajuk Implementasi Unclos 1982 Dalam Rangka Menegakan Kedaulatan, Menjaga Keutuhan Wilayah Dan Melindungi Keselamatan Bangsa. Selain pelanggaran perbatasan maritim oleh Malaysia, TNI AL mengamankan 41 pelanggaran yang dilakukan kapal ikan asing, termasuk kapal penangkap ikan asal Malaysia.

Banyaknya pelanggaran di laut Indonesia tak terlepas dari potensi yang dimiliki laut Indonesia. Menurut Soeprano, potensi ini mengundang kekuatan asing untuk menikmati, meskipun secara ilegal. "Sudah saatnya Indonesia meningkatkan kualitas pengawasan dan pengamanan terhadap laut," ujarnya.

Salah satu cara adalah menyatukan persepsi satu pengawasan dari seluruh kekuatan laut yang dimiliki negara. "Banyaknya instansi yang berwenang di laut dan ditambah dengan produk hukum yang ada masih mengutamakan kepentingan sektoral serta saling tumpang tindih, sehingga pelanggar di laut masih Tinggi," ujarnya.

Anggaran untuk pengamanan laut juga berkurang karena tersedot kebutuhan instnasi lain yang punya korelasi tugas di laut.

Suara Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar