Kamis, 21 Oktober 2010

Prabu Gajah Agung, Tahun 982-1000 M

Prabu Gajah Agung dinobatkan jadi raja pada saat terang bulan tahun Saka (982 – 1000 M), dengan batas wilayah kekuasaan yang diakui pada saat ayahnya berkuasa. Di awal pemerintahannya, beliau memindahkan Keraton dari Leuwihideung ke Ciguling Desa Pasanggrahan Sumedang Selatan (nama sekarang). Pemindahan keraton tersebut memiliki alasan geopolitis, kemungkinan tempat tersebut sangat strategis untuk mengembangkan kekuasaan. Status Kerajaan Sumedanglarang berada dalam atap kekuasaan Kerajaan Sunda yang berpusat di Kawali (Ciamis). Setelah memindahkan Keraton, Prabu Gajah Agung bergelar Prabu Pagulingan, kemudian mempersunting Putri Sunda Galuh, mempunyai putri yang lebih dulu lahir ke dunia yaitu Ratu Istri Rajamantri, putra bungsunya bernama Sunan Guling.

Nyi Ratu Istri Rajamantri disunting oleh Prabu Siliwangi Munding Wangi yang bergelar Ratu Dewata, apuputra Prabu Layangkusumah, apuputra Limasenjayakusumah, apuputra Sunan Cipancar yang menyebarkan agama Islam di kawasan Sumedanag Larang, apuputra Sunan Cipicung, apuputra Sunan Demang Ariajiwanata atau Bupati Limbangan. Beliau menurunkan para kyai dan para menak di kawasan Limbangan dan Malangbong Garut.

Setelah Prabu Gajah Agung turun tahta, kekuasaan diserahkan kepada Prabu Sunan Guling. Kemudian menikah dengan Putri Pakuan Pajajaran dan mempunyai putra Sunan Tuakan. Sunan Tuakan dinobatkan jadi Raja pada tahun 1000 – 2000 Masehi, apuputra Nyi Mas Ratu Patuakan. Nyi Mas Ratu Patuakan dipersunting oleh Sunan Corenda putra Sunan Parung Guru Gantangan. Kemudian dinobatkan jadi Ratu Sumedanglarang (1200 – 1450 M). Dari perkawinan tersebut melahirkan putri cantik jelita bernama Nyi Mas Ratu Inten Dewata. Ia dipersunting oleh seorang ulama Cirebon bernama Pangeran Santri atau cucu Syarif Hidayatullah Cirebon (Waliyulloh).

Ratu Inten Dewata diangkat jadi Ratu Sumedanglarang (tahun 1450 – 1530 M). pada awal kekuasaanya memindahkan Keraton dari Ciguling ke Kutamaya yang terletak di kawasan Gending (nama sekarang).
Sejak menikah dengan Pangeran Santri, Ratu Inten Dewata yang bergelar Ratu Pucuk Umun masuk Islam. Mempunyai putra : (1) Pangeran Angkawijaya (Prabu Geusan Ulun), (2) Demang Rangga, (3) Demang Watang, (4) Santoan Tjikeruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar