Sejumlah awak kapal memasukan bantuan ke KM Labobar, di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, Jumat (29/10). Bantuan serta relawan yang berasal dari Jakarta dan Padang tersebut terkendala cuaca sehingga belum sampai di Mentawai. (Foto: ANTARA/Yudhi Mahatma/Koz/mes/10)
30 September 2010, Jakarta -- Penyaluran bantuan ke Mentawai terkendala oleh Medan yang sangat sulit, padahal korban sangat membutuhkannya. Menyiasati medan yang sulit, pemerintah diminta mengerahkan satuan-satuan elit TNI-Polri yang benar-benar terlatih dan siap sewaktu-waktu di BKO kan.
"Harus segera kerahkan Densus, Denjaka, dan Den Den yang kita miliki. Mereka adalah satuan yang berpengalaman untuk kondisi yang buruk. Peralatan juga lengkap, dan memang secara UU mereka bisa dilibatkan. Mengapa ini tidak dilakukan," kata Dr Hermawan Sulistyo Relawan Bencana Alam dalam Acara 'Polemik' Trijaya FM bertema Bencana dan Duka Indonesia di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu pagi (30/10).
Selain itu menurut Hermawan, di lapangan juga diperlukan pemimpin yang tegas, demi terciptanya ketertiban yang terkait penanganan dan penyaluran bantuan. Bila ini tidak dilakukan, maka kepanikan, dan penderitaan para korban semakin menjadi-jadi.
"Walaupun saya sering mengkritik TNI, tapi saya sebagai relawan di lapangan harus salut dengan kepemimpinan Danrem Meulaboh Gerhan Lantara pada saat Tsunami Aceh. Dengan kepemimpinan yang tegas, tidak apa-apa tangan besi bantuan bisa dikoordinir dan didistribusikan dengan baik. Ada satu komando tidak main sendiri-sendiri demi kepentingan partai dan sebagainya," papar pria yang akrab dipanggil Kiki tersebut.
Sebagai orang yang pernah berpengalaman terjun menyerahkan bantuan pada Tsunami Aceh, pada saat bencana besar terjadi, sering muncul penjarahan, distribusi tidak merata sehingga, suasana makin tidak karuan.
"Belum lagi dengan 'maaf' ormas dan parpol yang juga memanfaatkan untuk tebar pesona. Ini tidak bisa kita larang, tapi bila ada satu komando yang tegas dan jelas, juga tindakan keras yang menyertainya, maka semuanya terkoordinir dengan baik. Kita ini memang bermasalah dalam manajemen penanggulangan bencana dan korban bencana," katanya.
Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar