Selasa, 12 Oktober 2010
SBY: Privatisasi tak sentuh industri strategis
11 Oktober 2010, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjamin tidak akan melakukan privatisasi di sektor industri strategis yang terkait keamanan nasional guna menjamin kepentingan nasional.
"Privatisasi terhadap industri yang berkaitan dengan kepentingan nasional sangat vital mestinya dicegah tidak boleh terjadi," katanya di hadapan peserta pendidikan kursus reguler Lemhanas angkatan ke-44 di Istana Negara, hari ini.
Menurut Presiden, industri strategis tidak boleh jatuh ke tangan asing karena bisa membahayakan kepentingan nasional.
Namun, Kepala Negara menyatakan kebijakan privatisasi tetap menjadi prioritas pemerintah untuk memperkuat daya saing BUMN.
Untuk itu, lanjut Kepala Negara, privitasi di luar kelompok industri strategis sangat tepat karena bisa memberikan manfaat yang lebih baik.
Menurut Presiden, privatisasi di dalam negeri sangat positif karena saham BUMN bisa dibeli publik, manajemen bisa lebih bagus dan transparan, serta tidak ada korupsi.
Di sisi lain, tambah Yudhoyono, pemerintah tidak lagi terlalu dibebani untuk pengembangan BUMN untuk tumbuh menjadi perusahaan besar karena bisa mendapatkan modal dari publik.
Hal itu, tutur Presiden, muaranya akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada rakyat dari proses privatisasi tersebut.
Presiden menegaskan kebijakan privatisasi masih disikap pro dan kontra di tengah masyarakat sehingga pemerintah akan melakukan dengan seleksif agar privatisasi.
Bisnis Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar