Direktur Operasi Badan SAR Nasional Marsma TNI Teddy Sutedjo memberikan pengarahan kepada prajurit Pasukan Khas Bataliyon 468 Sarotama TNI AU Kabupaten Biak Numfor Jumat (8/10) yang dikirim ke Wasior, Kabupaten Teluk Wondama untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban banjir bandang di Wasior. Berdasarkan data korban meninggal mencapai 106 orang dan ratusan orang luka-luka. (Foto: ANTARA/Muhsidin/Koz/pd/10)
08 Oktober 2010, Biak -- Sebanyak 10 prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU Bataliyon 468 Sarotama, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Jumat, dikirim ke Wasior, Kabupaten Teluk Wondama untuk membantu evakuasi korban banjir bandang.
Komandan regu Paskhas Pelda Suyanto di Biak mengakui pengiriman prajurit Paskhas ke lokasi banjir bandang Wasior. Regu tersebut bergabung dengan tim SAR untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi korban banjir.
Ia mengatakan, untuk membantu kelancaraan kegiatan memberikan bantuan kemanusiaan ke Wasior pihaknya bersama tim SAR nasional berangkat dari Kabupaten Biak Numfor menuju lokasi bencana menggunakan kapal laut.
Selama bertugas di lokasi bencana Wasior, lanjut Suyanto, ke-10 prajurit Paskhas akan membantu penanganan tanggap darurat untuk bantuan kemanusiaan bagi para korban baik terkait makanan, tempat tinggal maupun kesehatan.
Salah satu rumah warga yang masih berdiri kokoh diantara puing-puing bangunan yang terseret arus banjir bandang di Kota Wasior, Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, Selasa (5/10). Korban tewas akibat banjir bandang di kota Wasior yang sudah ditemukan sebanyak 83 orang dan 64 orang masih dinyatakan hilang. (Foto: ANTARA/Jhuda/hp/hm/10)
Disinggung peralatan yang dibawa, menurut Suyanto, selain kebutuhan logistik berupa bahan makanan, mereka prajurit membawa alat-alat komunikasi serta berbagai jenis kebutuhan di lapangan.
"Warga korban banjir bandang di Wasior hingga saat ini masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan," ungkap Suyanto.
Bencana banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat terjadi Senin (4/10) mengakibatkan seratusan warga meninggal dan ratusan luka-luka serta kerugian material cukup besar akibat rusaknya rumah penduduk, perkantoran pemerintah serta fasilitas umum lainnya.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar