Anggota tim Penjinak Bahan Peledak Batalyon Zeni Tempur I Kodam I/Bukit Barisan mencoba menjinakkan bom dalam simulasi keamanan di kantor PLN Sektor Pembangkit Belawan, Medan, Rabu (15/12). Simulasi tersebut bertujuan meningkatkan kewaspadaan dan profesionalisme TNI dalam mengantisipasi serangan teroris menjelang maupun saat Natal 2010 dan Tahun Baru 2011. (Foto: KOMPAS/Mohammad Hilmi Faiq)
16 Desember 2010, Medan, Kompas - Batalyon Zeni Tempur I Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan menggelar simulasi menjinakkan bom di PLN Sektor Pembangkit Belawan, Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/12). Simulasi tersebut sebagai salah satu langkah peningkatan profesionalisme TNI dalam menjaga keamanan Sumut.
”Selain itu, isu terorisme masih hangat di Sumatera Utara. Jadi, simulasi ini juga sebagai antisipasi serangan teroris saat Natal dan Tahun Baru. Jangan sampai kami kecolongan,” kata Komandan Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) I Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan Letnan Kolonel A Rizal Ramdhani seusai simulasi.
Rizal menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan tiga peleton penjinak bahan peledak (jihandak) yang terlatih. Mereka akan bergerak kapan saja begitu ada laporan dari warga dan polisi mengenai bom.
Terkait pola koordinasi dengan polisi, Rizal menjelaskan, dalam waktu dekat akan ada rapat gabungan yang antara lain melibatkan polisi dan TNI. Dalam kesempatan itu, mereka akan bahas pola koordinasi dan tugas setiap lembaga.
Dia menambahkan, Yon Zipur I Kodam I/Bukit Barisan memilih PLN Sektor Pembangkit Belawan sebagai tempat simulasi karena tempat tersebut merupakan aset vital di Sumut. Bila aset tersebut terganggu atau sampai dikuasai teroris, pasokan listrik di Sumut, Aceh, dan Sumatera Barat terganggu.
Diuntungkan
Sejumlah petugas Tim Penjinak Bom dari Yon Zipur Kodam I Bukit Barisan berusaha mengevakuasi bom dari lantai 2 gedung saat simulasi penanganan keadaan darurat ancaman bom di kantor PLN Sicanang Belawan Medan, Sumut, Rabu (15/12). Simulasi yang dilakukan oleh personil TNI tersebut bertujuan untuk melatih keprofesionalisme prajurit dan mengantisipasi menghadapi aksi teror bom pada saat menjelang Natal dan Tahun Baru 2011. (Foto: ANTARA/Septianda Perdana/nz/10)
Sementara itu, Asisten Manajer Sumber Daya Manusia dan Keuangan PLN Sektor Pembangkit Belawan Thamrin mengatakan, PLN sangat diuntungkan dengan adanya latihan tersebut. Paling tidak, para pegawai di PLN Sektor Pembangkit Belawan lebih waspada terhadap ancaman bahaya bom.
”Kami juga rutin bersimulasi keamanan di sini, tetapi simulasi kali ini tentu amat berpengaruh terhadap kewaspadaan kami,” ujar Thamrin.
Dalam simulasi tersebut, satpam PLN Sektor Pembangkit Belawan ”menemukan” dua bom rakitan di dua tempat berbeda. Satu di instalasi gas dan satu lagi di ruang perkantoran lantai II. Para pegawai sempat panik saat satpam memberitahukan adanya bom tersebut.
Selang 15 menit kemudian, empat anggota tim jihandak dari Yon Zipur I Kodam I/Bukit Barisan datang. Bom rakitan di instalasi gas berhasil mereka jinakkan, sementara bom di ruangan kantor lantai II mereka pindahkan menggunakan mobil jihandak ke Markas Bantuan Kodam I/Bukit Barisan di Pulo Brayan.
KOMPAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar