Sabtu, 25 Desember 2010

Tidur Dalam Gelap Cegah Depresi

tidur
Hallo apa kabar semua, sebentar lagi kita meninggalkan tahun 2010, menuju ke tahun 2011. Ada hal yang menarik tentang tidur, kalau memang selama kurun waktu di tahun 2010 atau tahun-tahun sebelumnya tidur kita kurang baik. Dan itu mungkin mempengaruhi perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Mudah-mudahan setelah membaca postingan ini, ada sedikit perubahan dengan cara tidur kita.

Jangan pernah anggap remeh kehadiran lampu dalam kamar. Selain berfungsi sebagai alat penerangan, tata cahaya juga ikut memengaruhi psikologis kita. Sebuah riset menunjukkan, tidur dalam kondisi yang terang bisa memengaruhi mood seseorang. Tracy Bedrosian, penulis pendamping penelitian Ohio State University, Amerika mengatakan lampu di kamar tidur dapat memicu perilaku depresif. Hal ini dikuatkan hasil diskusi tahunan Society for Neuroscience yang menyebutkan lampu bisa menyebabkan gangguan mental yang serius.

Penelitian dilakukan terhadap tikus yang diberi cahaya lampu selama delapan jam pada saat mereka tidur. Pemberian lampu itu dilakukan dalam periode delapan minggu berturut-turut. Hasilnya, tikus percobaan yang terpapar lampu diam selama mereka tidur, menunjukkan gejala depresi. Perilaku itu dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi cahaya lampu. Peneliti syaraf Dr. Randy Nelson menambahkan, lampu yang diberikan pada tikus itu sama dengan lampu yang digunakan orang pada umumnya, yakni lampu dengan tingkat pencahayaan rendah.

Peneliti menyimpulkan, kondisi tidur yang baik seharusnya gelap gulita. “Bahkan, lampu yang redup sekalipun bisa menyebabkan perubahan kimiawi di otak, terlebih setelah kondisi tidur selama delapan jam. Dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan rasa depresi,” (Live Science/jam, “PR”)

Percaya atau tidak, kita perlu mencobanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar