Jumat, 31 Desember 2010
TNI Hati-hati Salurkan Dana Renumirasi
31 Desember 2010, Jakarta -- (ANTARA News): Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan bahwa pihaknya akan berhati-hati dalam menyalurkan dana renumirasi atau tunjangan kinerja kepada prajurit agar tepat sasaran.
"Seluruh proses administrasi sudah selesai. Peraturan Presiden dan Peraturan Menterinya juga sudah ada. Dananya pun sudah ada di Kementerian Pertahanan, tinggal dicairkan," katanya di Jakarta, Jumat.
Dalam jumpa pers akhir tahunnya, Agus mengemukakan, pemberian renumirasi merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit. Prajurit yang bertugas di perbatasan juga mendapat tunjangan khusus.
"Kita sedang menyusun untuk pencairannya, karena itu memerlukan kehati-hatian agar tepat sasaran," kata Panglima TNI.
Dijelaskannya, dana renumerasi yang diberikan itu merupakan tunjangan kinerja sejak Juli 2010. "Nah selama enam bulan itu kan sudah banyak pergerakan, ada yang pensiun dan pindah jabatan dan lainnya," tutur Agus.
"Itu kan harus hati-hati, jangan sampai sudah ada yang meninggal ahli warisnya tidak terima, kalau sudah pensiun dia tetap dapat haknya dan kalau pindah jabatan, dia tetap terima sesuai jabatannya enam bulan lalu," kata Panglima TNI.
Jadi, tambah dia, TNI akan mendata betul-betul jumlah personel yang ada beserta pergerakkannya. Dana renumirasi bagi TNI sebesar Rp3,3 triliun akan diberikan pada 466.773 orang pada Juli 2011.
TNI Selamatkan Kekayaan Negara Rp13,4 Triliun
Sepanjang 2010, TNI berhasil menyelamatkan potensi kekayaan negara sebesar Rp13,4 triliun melalui operasi penegakan kedaulatan dan hukum di laut.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Jumat, menambahkan, selain itu Mabes TNI mengaku telah menghalau tindakan pelanggaran wilayah negara tetangga sebanyak 37 kasus.
"Tak hanya itu, TNI juga mampu memberikan kontribusi kepada negara melalui pengadilan berupa denda atau perampasan barang bukti sitaan sebesar Rp37,6 miliar," katanya.
Agus menambahkan hal tersebut satu diantaranya dari hasil-hasil pelaksanaan Operasi, penegakan kedaulatan dan hukum pada 2010 yang dilakukan TNI.
Selain itu, lanjut Panglima TNI, hasil-hasil pelaksanaan Operasi TNI lainnya khususnya daerah rawan di Maluku dan Maluku Utara Tahun 2010 telah berhasil mengumpulkan senjata standar 32 pucuk, senjata api rakitan 266 pucuk dan rangkaian kas dan laras standar lima pucuk.
Agus menambahkan, dengan keberhasilan pelaksanaan operasi di wilayah NKRI itu, secara umum situasi keamanan wilayah perbatasan darat RI negara tetangga kondusif dan terkendali.
Ia menambahkan untuk kondisi umum keamanan di wilayah udara nasional sepanjang NKRI dalam keadaan aman dan terkendali.
"Selain itu radar-radar udara Kohanudnas (Komando Pertahananan Udara Nasional, red) dapat berhasil mendeteksi sasaran udara yang dikenal," kata Panglima TNI.
Sumber: ANTARA News
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar