Polisi perairan berjaga-jaga di atas perahu di perbatasan Indonesia-Malaysia. (Foto: detikFoto/Gunawan Mashar)
14 Desember 2010, Sebatik -- Wakil Presiden Boediono mengatakan kalau ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia aman maka pendekatan terbaik adalah pendekatan kesejahteraan masyarakat disamping juga keamanan.
"Jika sejahtera tentu dengan sendiri masyarakat akan menjaga tapi jangan lupa harus ada yang mengawal dibelakang, seperti TNI dan Polri," kata Wapres Boediono, saat mengunjungi Pondok Pesantren Mutiara Bangsa di Pulau Sebatik, Kaltim, Selasa.
Hadir dalam acara itu Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Kelautan dan Perikanan fadel Muhamad, Wakil Menteri pendidikan Nasional Fasli Djalal, serta Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.
Dalam kesempatan itu Wapres mengadakan tatap muka dan dialog dengan para pelajar, guru dan sejumlah PNS.
Menurut Wapres, daerah perbatasan bukan merupakan halaman belakang tapi seharusnya menjadi teras terdepan rumah.
"Niat seperti itu adalah niat peemerintah pusat tapi untuk kesejahteraan dijalankan secara bertahap tidak bisa dalam semalam," kata Wapres.
Boediono menilai hatinya merasa tersentuh ketika tiba dan bertatap muka dengan masyarakat yang berada di wilayah terdepan.
"Saya bisa merasakan itu dan saya optimis bahwa bangsa kita adalah bangsa yang bisa menjaga keutuhan NKRI yang memang menjadi cita-cita pendiri bangsa dan kita semua," kata Wapres Boediono.
Ini adalah pos pengamanan laut TNI AL di Sei Nyamuk, Pulau Sebatik, Kaltim. (Foto: detikFoto/Gunawan Mashar)
Di pos pengamanan TNI AL tersebut terlihat beberapa personel TNI AL yang sedang berjaga. (Foto: detikFoto/Gunawan Mashar)
Petugas imigrasi berjaga di perairan. (Foto: detikFoto/Gunawan Mashar)
Pos imigrasi di Sei Nyamuk, Pulau Sebatik. (Foto: detikFoto/Gunawan Mashar)
Tribun Kaltim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar