Senin, 13 Desember 2010

Wapres: "Laut Pemersatu Ekonomi Bangsa"

Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak bersama Wapres Boediono saat acara peringatan Hari Nusantara di Balikapan, kemarin. (Foto: ANTARA News)

13 Desember 2010, Balikpapan -- Wakil Presiden Republik Indonesia mengajak semua pihak, termasuk kalangan dunia usaha untuk membangun transportasi antarpulau atau angkutan laut yang handal, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan.

"Laut adalah pemersatu ekonomi bangsa," kata Wapres Boediono di kawasan Helipad Pertamina, pantai Banua Patra, Jalan Jendral Sudirman, Balikpapan saat membuka peringatan Hari Nusantara Nasional 2010 yang kali ini dipusatkan di Kaltim.

Menurut Wapres yang membacakan pidato tertulis, integrasi sebagai bangsa dan negara tidak hanya secara politik, tapi juga harus secara ekonomi.

Maka itu, setelah lama berfokus pada pembangunan di darat, sudah saatnya juga industri kelautan mulai dapat perhatian serius.

Ia memaparkan bahwa Salah satu cara mengintegrasikan ekonomi seluruh bangsa adalah dengan membangun transportasi laut yang baik tadi, sehingga distribusi barang dalam jumlah besar bisa dengan cepat disampaikan ke daerah-daerah yang memerlukan dan ketika sampai di tempat tujuan masih dalam harga yang wajar dan terjangkau masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyoroti kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama nelayan, yang disebutnya memprihatinkan. "Tolong pikirkan program nyata untuk mengangkat mereka," imbuh Boediono.

Wapres berpidato tak lebih dari lima menit. Di awal pidato ia sempat juga menyebutkan latar belakang peringatan Hari Nusantara, yaitu Deklarasi Djuanda tahun 1957.

Pernyataan dari Kabinet Djuanda, dari nama Perdana Menteri Ir H Djuanda, disampaikan tanggal 13 Desember 1957.

Pokok deklarasi itu adalah laut antarpulau di negara Republik Indonesia adalah bagian dari negara kesatuan RI dan bukan perairan internasional meski kapal-kapal asing dengan tujuan damai bisa melaluinya dengan damai pula.

"Walau mendapat tantangan internasional, antara lain dari Amerika Serikat, ide dari Ir Djuanda ini bahkan kemudian diakui sebagai konsep negara kepulauan oleh PBB melalui UNCLOS (United Nations Convention Law of the Sea)," papar dia.

"Sebab itu saya sangat mendukung tema peringatan Hari Nusantara tahun ini, Membangkitkan Kembali Budaya Bahari," ujar Wapres sambil menyebutkan pula nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut-pelaut handal dan gemar bertualang, terbukti keberadaan warga keturunan Indonesia di sejumlah negara termasuk Afrika.

ANTARA Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar