Rabu, 08 Desember 2010

RI-Singapura Dirikan Sekolah Latihan Militer

Lima pesawat tempur membentuk formasi di udara saat latihan bersama "Elang Indopura" di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Rabu (8/12). Latihan tempur antara Indonesia - Singapura itu untuk mempererat hubungan kedua negara yang melibatkan 5 pesawat jenis F-16 dari Indonesia sedangkan Singapura 4 pesawat F-16 dan 4 pesawat F-5. (Foto: ANTARA/Edoardo/nym/Koz/mes/10)

09 Desember 2010, Nusa Dua -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui gagasan didirikannya sekolah instruktur penerbang pesawat tempur dengan Singapura. Sekolah ini akan diwujudkan di Indonesia. Hal ini nantinya akan didalami lagi oleh jajaran TNI AU. “Ada satu gagasan dan disampaikan ke Presiden Yudhoyono dan disetujui, yaitu mem bentuk sekolah namanya combined fighter courses.

Ini sekolah untuk instruktur pilot penerbang tempur,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai mendampingi Presiden Yudhoyono bertemu dengan Deputi PM Singapura Teo Chee Hean di Laguna Resort and Spa, Nusa Dua, Bali, Rabu (8/12). Di sela-sela persiapan Bali Demokrasi Forum III yang digelar di Nusa Dua, Presiden Yudhoyono mengadakan pertemuan bilateral dengan Deputi Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean.

Pertemuan bilateral dilakukan tertutup. Teknis bentuk kerja sama ini akan dibahas lebih lanjut. “Ini nanti akan dibicarakan secara mendetail dengan Kepala Staf TNI AU (Kasau),” kata Purnomo. Staf Khusus Kepresidenan bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan terkait dengan kerja sama pertahanan, Deputi PM Singapura menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Singapura akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

Menteri Pertahanan Singapura akan berkunjung untuk membahas masalah tersebut lebih dalam, termasuk memberi kuliah di Universitas Pertahanan Indonesia,” kata Faizasyah. Selain kerja sama bidang pertahanan itu, lanjut Faizasyah, Presiden Yudhoyono dan Deupti PM Singapura Teo Chee Hean juga membahas secara menyeluruh isu-isu bilateral, baik perdagangan maupun pertahanan.

Faizasyah mengatakan meski tidak ada komitmen investasi baru dari Singapura, Presiden Yudhoyono tetap menyampaikan soal potensi ekonomi yang ada di Indonesia. “Perekonomian kita cukup membaik, tentunya satu peluang sangat terbuka bagi Singapura untuk meningkatkan investasinya di Indonesia,” katanya.

Koran Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar