(Foto: Dahana)
03 Desember 2010, Tasikmalaya -- Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menyaksikan penandatanganan kerja sama pengembangan bahan peledak antara Dinas Litbang TNI AU dan PT Dahana di Tasikmalaya, Jumat.
Sekretaris Perusahaan PT Dahana Asep Maskandar, dalam jumpa pers setelah acara itu mengatakan, naskah kerja sama yang penandatanganannya disaksikan Menhan itu terutama untuk penyempurnaan rancangan dan sertifikasi satu jenis bom latih pesawat tempur.
Acara di kantor pusat PT Dahana di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, itu juga dihadiri unsur Muspida Kota Tasikmalaya.
Menurut Asep Maskandar, tujuan kedatangan Menhan tesebut untuk membahas pengembangan industri bahan peledak, terutama dalam kemandirian bahan peledak untuk pertahanan negara.
"PT Dahana merupakan sakah satu industri strategis BUMN, dan juga industri pertahanan, yang diharapkan mendukung program pemerintah dalam revitalisasi 'alutsista'," kata Asep.
Kerjasama tersebut, menurut Asep,merupakan tindak lanjut dari MoU antara PT Dahana dan TNI AU yang sudah disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 November 2010 dalam pembukaan pameran "Indodefence 2010" di Jakarta.
Dalam kegiatan itu, Menhan juga mengunjungi pabrik bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan, termasuk sektor migas, serta pemanfaatan dalam mendukung kebutuhan TNI.
"Di sini bagian dari kunjungan kerjanya, selanjutnya beliau besok menuju kawasan PT Dahana di Subang," kata Asep.
Menhan di PT Dahana kawasan Subang, akan meletakkan batu pertama pembangunan "Energetic Material Center" (EMC) yang persiapannya sudah dilakukan sejak 10 November.
Selain itu, Menhan akan menandatangani prasasti pembangunan EMC dan meninjau lokasi yang akan dibangun menjadi komplek bahan peledak militer.
ANTARA Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar