Kamis, 04 November 2010

TNI AL Berdayakan 11 Kapal Perang Bantu Korban


4 Nopember 2010, Jakarta -- TNI Angkatan Laut memberdayakan sebelas kapal perang untuk membantu para korban bencana alam banjir bandang di Wasior, Papua Barat, letusan gunung merapi di Sleman, Jawa Tengah dan bencana tsunami di Mentawai, Sumatera Barat.

"Sebanyak sebelas kapal perang dan satu pesawat udara TNI AL jenis Cassa serta sedikitnya 2.145 personel TNI Angkatan Laut telah dikerahkan untuk menangani para korban bencana," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Herry Setianegara kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (3/11).

TNI AL mengerahkan lima kapal perang dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), seperti KRI Hasanuddin-366, KRI Fatahillah-361, KRI Kalakay-818, KRI Dr Soeharso-990, dan KRI Ahmad Yani-351. Kapal perang ini diberdayakan untuk mengangkut makanan, obat-obatan, peralatan laboratorium, kendaraan, serta personel TNI.

"Bahkan KRI Hasanuddin-366 digunakan sebagai sarana tranportasi laut oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan untuk melaksanakan peninjauannya menuju Wasior," ujar Herry.

Satgas pemulihan

Ia menjelaskan, TNI punya kewajiban dan tanggung jawab terhadap korban bencana alam yang terjadi di Tanah Air. Seperti yang termuat dalam UU nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, bahwa TNI melaksanakan operasi militer selain perang. Salah satu substansi UU itu adalah penanganan bencana alam. "Satgas ini dibentuk guna membantu misi kemanusiaan bagi korban gempa dan tsunami," ujar dia.

Berdasarkan amanat UU, kata Herry, TNI AL membentuk Satuan Tugas Pemulihan dan Rehabilitasi Pasca Bencana (Satgas PRPB) untuk membantu pemulihan bencana di Distrik Wasior.

"TNI AL membentuk Satgas PRPB yang dipimpin Kolonel TNI Benny Sukandari sebagai Komandan Satgas. Dengan menggunakan Kapal rumah sakit KRI Dr Soeharso-990 yang dilengkapi 73 orang tim medis yang terdiri dari para dokter umum, dokter spesialis berikut paramedis," ujar dia.

Satgas PRPB saat ini berada di Wasior bersama 400 prajurit Korps Marinir yang juga diterjunkan untuk melaksanakan bhakti sosial kesehatan dan kemanusiaan dalam rangka menangani korban banjir bandang masyarakat Wasior yang luka-luka.

Selanjutnya, untuk penanggulangan korban bencana tsunami di mentawai, dikatakan Herry, lima kapal perang dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), seperti KRI Imam Bonjol-383, KRI Teluk Gilimanuk-531, KRI Teluk Peleng-535, KRI Teluk Sabang-544, dan KTI Teluk Cirebon-543, dan sebuah unsur dari Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) yaitu KRI Teluk Manado-537 diberdayakan mengangkut makanan, obat-obatan, selimut, tenda, pakaian, kendaraan truk, ambulan dan personel prajurit.

Suara Karya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar