Pasukan Yonif 201/JY Kodam Jaya bersiaga saat latihan terpadu simulasi penanggulangan serangan teroris oleh Paspampres yang juga didukung satuan elit Den Bravo TNI AU, Den Jaka TNI AL di sebuah hotel berbintang di Jakarta, Kamis (25/11). Latihan tersebut dalam rangka persiapan pengamanan Asian Summit pada Januari 2011. (Foto: ANTARA/Fanny Octavianus/10)
29 Nopember 2010, Jakarta -- Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menyatakan siap untuk mengamankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta para kepala negara sahabat yang akan mengikuti Forum Demokrasi Bali (Bali Demokracy Forum/BDF) di Denpasar, Bali, Desember 2010.
Kesiapan Paspampres diskenariokan dalam latihan terpadu penyelamatan reaksi cepat dan tanggap berdasarkan hitungan menit dari serangan teroris.
"Dalam waktu dekat, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Bali Democracy Forum. Karena itu, sebagai pasukan pengamanan presiden dan VVIP, kita harus siap," ujar Komandan Paspampres Mayjen TNI Waris, dalam amanatnya pada pembukaan Latihan PAM VVIP di Jakarta, Kamis (25/11) malam.
Sebanyak 450 personil Paspampres, Kodam Jaya, dan Polda Metro Jaya dilibatkan dalam Latihan Pengamanan VVIP Terpadu di Jakarta. Selain itu, 12 unit kendaraan taktis (rantis) serta robot pendeteksi bom dikerahkan dalam simulasi pengamanan cepat VVIP. Pada simulasi itu, Paspampres juga meledakan bom TNT low esplosive yang berhasil dilokalisir.
"Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan pengamanan VVIP secara terpadu, baik secara taktis maupun medis ntuk mencapai kemampuan komando, kendali, komunikasi dan informasi secara terpadu di lapangan antara Paspampres dengan satuan-satuan perkuatannya," ujar Waris.
Danpaspampres menyatakan, pengamanan VVIP terpadu pada pelaksanaan kegiatan internasional seperti Bali Demoracy Forum maupun konfrensi tingkat tinggi (KTT) di Indonesia harus berhasil.
"Latihan sebagai dasar untuk mengukur kesiapan prajurit dalam melakukan pengamanan VVIP pada pertemuan para kepala negara di Bali," ujarnya.
Sebagai pasukan pengamanan VVIP yang mengamankan Presiden, Wakil Presiden dan para kepala negara dari negara-negara sahabat, tutur Waris, personil Paspampres harus memiliki kemampuan andal pada pengamanan VVIP. Untuk itu, personil Paspampres terus menyiapkan diri.
Ledakan bom
Pada latihan pengamanan VVIP terpadu, Paspampres meledakkan bom TNT low explosive di depan pintu lobi Hotel Borobudur, Jakarta. Sejumlah tamu hotel sempat terkejut dengan adanya ledakan tersebut, meskipun ledakan bom mampu dilokalisasi oleh seorang peraga dari prajurit Paspampres.
Skenario latihan dipusatkan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (25/11) pukul 21.00 WIB. Dimulai dari iring-iringan tamu negara yang baru tiba Bandara Halim Perdanakusumah, dan langsung menuju tempat penyelenggaran Demoracy Forum di Hotel Borobudur. Iring-iringan mobil tamu negara secara bertahap memasuki areal hotel, dengan skenario penyelenggaran forum tidak mengusik para tamu yang menginap di hotel tersebut.
"Dalam situasi seperti ini, pengamanan VVIP bekerja ekstra keras mengawasi segala pergerakan tamu hotel yang dikhawatirkan menjadi bagian anggota teroris yang berupaya mengacaukan penyelenggaraan forum," ujar Komandan Grup C Paspampres yang menjadi Komandan Latihan Pengamanan VVIP Terpadu, Letkol TNI Sjahban Lahta.
Di tengah kesibukan pengamanan kedatangan para tamu negara dan keluar masuk tamu hotel, seorang anggota teroris yang menyamar menjadi tamu hotel, mencoba menyelundupkan bom yang dibungkus dalam paket. Paket yang berisi bom terdeteksi melalui x-ray yang sudah dipasang di pintu masuk hotel.
Dalam hitungan detik, personel Paspampres langsung mengambil bungkusan paket bom itu serta meletakkan di lantai. Paket tersebut langsung ditutupi selimut agar ledakannya tidak memakan korban.
Suara Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar