Kamis, 18 November 2010

Persiapan Konsorsium Rancang Bangun Kapal Perusak Kawal Rudal Nasional


19 November 2010 -- Pembangunan kekuatan pertahanan dan keamanan nasional bangsa Indonesia bukan diarahkan untuk maksud berperang, namun pada masa damai dimanfaatkan untuk kepentingan membangun kemandirian nasional serta kemampuan melakukan operasi militer selain perang (OMSP), operasi tanggap darurat bencana, ikut berperan serta dalam misi menjaga perdamaian dunia. Kemampuan teknologi dan industri pertahanan dan keamanan menjadi ujung tombak yang secara bertahap harus dapat membangun kemandirian. Kemandirian yang ditopang dengan kemampuan sumberdaya nasional yang bebas dari ketergantungan luar negeri. Ketergantungan pada berbagai produk luar negeri dapat dikurangi dengan penguasaan dan penguatan Ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertahanan dan keamanan yang berfungsi ganda meningkatkan efek ganda multiplier effect dan spin-off teknologi yang dimanfaatkan bagi tumbuh kembangnya sistim inovasi nasional (SIN) membangun kesejahteraan dan peradaban bangsa Indonesia.

Penguasaan dan penguatan Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dicapai dengan memposisikan aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai unsur utama dalam pembangunan sistim inovasi nasional bangsa dalam rangka mencapai kemandirian secara bertahap dalam hal ini di bidang pengembangan teknologi pertahanan dan keamanan.

Model PKR. (Foto: Berita HanKam)

Melalui sinergi kebijakan dan program yang diwadahi dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) peran perencanaan dan koordinasi pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi langsung diorientasikan kepada penguatan kapasitas iptek sistim produksi industri pertahanan sehingga mampu menunjukan hasil produk teknologi yang strategis alat utama sistim persenjataan (alutsista), diantaranya adalah program rancang bangun kapal perusak kawal rudal nasional yang menjadi prioritas KKIP saat ini.

Untuk itu, Staf Ahli Menristek bidang Teknologi Pertahanan dan Kemananan, Hari Purwanto bersama-sama Staf Ahli Panglima TNI bidang Industri Teknologi Militer, Mayjen Mar Baharuddin serta Staf Ahli Menhan, Eddy Siradj, melakukan koordinasi dan diskusi teknis lapangan dengan Panglima Armada Timur TNI AL – Laksamana Muda TNI , Bambang Suwarto beserta jajarannya pada hari Jumat, 12 November 2010 di Mako Armatim TNI AL Surabaya, guna mensukseskan persiapan program rancang bangun kapal perusak kawal rudal nasional tersebut.

Hal strategis yang harus menjadi perhatian bagi para peneliti, perekayasa dan industri khususnya dalam rancang bangun produk teknologi pertahanan dan keamanan, setelah rombongan berdiskusi langsung dengan awak pada saat mengunjungi KRI 353 Yos Sudarso, KRI 354 Oswald Siahaan, KRI 367 Sultan Iskandar Muda, diantaranya adalah mendengar dengan saksama pengalaman teknis operasional serta berdiskusi dengan para pengawak alutsista, sehingga kedepan dapat diperoleh masukan-masukan teknis yang akurat guna meningkatkan inovasi jitu dalam melakukan rancang bangun produk alutsista yang berkualitas tinggi. Hasil kunjungan kerja tersebut langsung ditindaklanjuti dengan koordinasi teknis rencana kerja rancang bangun kapal perusak kawal rudal nasional dengan direksi PT PAL Surabaya, diantaranya adalah kesiapan meningkatkan kapasitas teknologi dan industri serta strategi transfer teknologi.

Ristek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar