Kas Koopsau I Masma TNI Benyamin Dandel, S.IP bersama Wakil Wali Kota Tarakan, Tamrin AD beserta sejumlah pejabat sedang meninjau lokasi pembangunan Lanud Tarakan. (Foto : Pen Koopsau II/2008)
25 Juli 2009, Jakarta -- Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan tipe C di Kalimantan Timur resmi akan dioperasikan, Senin (27/7) mendatang. Dengan demikian, jumlah keseluruhan Lanud di wilayah Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau) II sebanyak 20 Lanud, tiga di antaranya adalah Pangkalan Induk masing-masing berada di Makassar, Madiun, dan Malang.
Hal ini diungkap Panglima Komando Operasi TNI AU, Marsekal Muda (Marsda) Yushan Sayuti saat dikonfirmasi di Makassar, Jumat sore (24/7) via ponselnya.
Dijelaskan, pesawat tempur dan pesawat pengintai mempunyai kemampuan jarak jangkau untuk melaksanakan operasi sehingga perlu membentuk pangkalan udara (Lanud) yang tepat berada di garis depan. Pasalnya, salah satu yang menjadi fokus pengawasan dan pengamanan adalah wilayah di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. Dengan demikian, daya jangkau pesawat tempur dan pesawat pengintai memiliki waktu cukup lama beroperasi.
Kata Yushan, sebelumnya operasi TNI AU bergerak dari Lanud Balikpapan. Namun, karena dari Tarakan dari segi jarak lebih dekat dan efektif, maka selanjutnya operasi dialihkan ke wilayah Tarakan dengan memanfaatkan run way bandara penerbangan sipil yakni bandara Juata.
"Sebenarnya tahun 2006 lalu kita telah menerima Surat Keputusan dari kepala staf Angkatan Udara tentang pembentukan Lanud Tarakan Type C sehingga tidak menumpang lagi di penerbangan sipil namun karena sarananya belum cukup pengoperasiannya pun tertunda. Namun Senin nanti dibuka dan saya sendiri yang resmikan Lanud Tarakan ini," jelas Yushan.
Ditanya soal Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista), Panglima Koopsau II ini menjelaskan, alutsista tetap berada di pangkalan induk. Namun jika melaksanakan operasi di wilayah Kalimantan Timur, alutsista akan digerakkan ke Lanud Tarakan.
JURNAL NASIONAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar