Mendagri Mardianto (kiri) bersama duduk dari ki-ka: Menkumham Andi Mattalatta, Menhub Jusman Syafei Djamal, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Menkopolhukam Widodo AS, Kalakhar Bakorkamla Laksamana Madya TNI Budhi Hardjo, KSAL Laksamana Tedjo Edhy Purdjianto berfoto bersama perwakilan delegasi pada Head of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM) V di Kartika Plaza, Denpasar, Bali, Senin (27/7). Acara yang diikuti perwakilan dari 18 negara tersebut dalam rangka mewujudkan ketertiban keamanan laut di Asia. (Foto: ANTARA/Rafli/pras/ss/ama/09)
27 Juli 2009, Denpasar -- Sebanyak 18 negara di Asia mengikuti Heads of Asian Coost Guard Agency Meeting (HACGAM) ke-5 di Hotel Kartika Plaza, Kuta, Bali, mulai Senin (27/7) hingga Selasa (28/7).
Pertemuan tersebut dibuka oleh Menko Polkam Widodo AS dihadiri ratusan peserta delegasi dari 18 negara.
Sekretarias Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) Dicky R Munaf mengatakan, Indonesia saat ini menjadi barometer kepercayaan dunia terhadap pola pengamanan laut karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
"Seluruh negara kepulauan atau negara dengan wilayah laut yang besar di Asia selalu memiliki pola pengamanan yang sama terhadap lautnya dan Indonesia menjadi barometer dunia dalam sistem pengamanan lautnya. Terutama beberapa kasus terkini seperti masalah Teluk Ambalat. Dalam kasus itu Indonesia menerima banyak apresiasi dari berbagai negara di dunia tentang pengamanan lautnya," ujarnya.
Agenda utama pertemuan itu adalah mewujudkan ketertiban dilaut kawasan Asia. Dalam agenda besar tersebut akan dirumuskan draf tentang sistem pengamanan bersama kawasan laut yang dimiliki oleh setiap negara peserta.
Menko Polkam Widodo AS seusai pembukaan pertemuan itu mengatakan, ada sejumlah isu kelautan yang dibahas seperti jaminan keamanan pelayaran, jaminan keamanan pengguna laut, keamanan pengguna laut untuk sumber makanan dan kegiatan ilegal di laut.
"Kerja sama yang dapat diimplementasikan bersama seperti pencemaran di laut. Banyak yang tidak memberikan atensi, sehingga perlu ada kerjasama antarnegara untuk mengatasi berbagai persoalan di laut," ujarnya.
MEDIA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar