Rabu, 15 Juli 2009

Uji Coba Kedua RSM-54 Sineva Sukses

Kapal selam bertenaga nuklir Delta IV menembakan rudal. (Foto: dia.mil)

15 Juli 2009 -- Setelah berhasil uji coba penembakan pertama rudal balistik antarbenua RSM-54 Sineva (SS-N-23 Skiff) dari kapal selam strategis bertenaga nuklir Delta IV pada Minggu (13/7), Rusia berhasil melakukan uji penembakan kedua pada Selasa (14/7).

Kedua uji coba penembakan dilakukan kapal selam dari Armada Utara dari bawah lapisan es Kutub Utara. Amerika Serikat dilaporkan tidak dapat mendeteksi kehadiran kapal selam Rusia di daerah tersebut sebelum kapal selam tersebut menembakan rudal.

Radar Amerika Serikat mendeteksi peluncuran rudal tetapi lokasi kapal selam mengejutkan AS. Uji coba pertama rudal mengenai sasaran yang sudah ditentukan di Kura, Semenanjung Kamchatka, sedangkan uji coba kedua menghancurkan sasaran di Chizha di Laut Putih.

(Foto: globalsecurity.org)

Menurut sumber intelijen Rusia mengatakan wilayah sekitar Kutub Utara tempat yang sempurna untuk meluncurkan rudal balistik karena memungkinkan kapal selam yang datang ke sebuah daerah tersebut tidak terdeteksi dan waktu mengudara rudal mencapai sasaran lebih pendek.

Jenderal Nikolai Makarov mengatakan rudal balistik Bulava akan diuji coba dalam waktu dekat ini. Meskipun mengalami lima kali kegagalan dari 10 kali uji coba, Departemen Pertahanan Rusia merencanakan menuntaskan uji coba Bulava dan mengoperasikan sebagai rudal balistik antar benua akhir 2009.

RSM-54 Sineva (SS-N-23 Skiff). (Foto: globalsecurity.org)

Menurut militer Rusia Bulava dan rudal balistik Topol-M akan menjadi kekuatan utama triad nuklir Rusia. Triad terdiri dari sistem rudal balistik berbasis darat, kapal selam bertenaga nuklir dipersenjatai dengan rudal balistik berbasis peluncuran laut, dan pesawat pembom strategis membawa bom nuklir dan rudal jelajah berkemampuan nuklir.

Rusia berencana melengkapi kapal selam Delta IV sekurang-kurangnya 100 rudal Sineva.

Rudal RSM-54 Sineva, NATO menyebutnya SS-N-23-23 Skiff merupakan rudal balistik antar benua berbahan bakar propellant cair masuk jajaran Angkatan Laut pada Juli 2007. Rudal mampu membawa 4 atau 10 hulu ledak, tergantung modifikasi yang dilakukan.

RIA Novosti/@info-terkumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar