Selasa, 07 September 2010

Menhan : Untuk Menangani Konflik Atau Insiden di Perbatasan Solusinya Bisa Bermacam-Macam

(Foto: Dispenau)

06 September 2010, Jakarta -- Meski permasalahan perbatasan wilayah NKRI dengan beberapa Negara tetangga cukup kompleks dan kerap timbul adanya suatu Konflik, namun penanganan konflik ataupun insiden di perbatasan itu sendiri solusinya dapat bermacam-macam.

“Suatu saat jika ada insiden terjadi dengan Negara tetangga, pada dasarnya kita memiliki segmen-segmen beberapa peraturan yang dapat dilaksanakan. Apakah melalui jalan diplomasi, mengirimkan nota protes ataupun kita melakukan langkah-langkah lain. Untuk itu dalam penanganan dalam menyikapi pelanggaran kedaulatan di perbatasan, solusinya bisa bermacam-macam,” Ungkap Menhan RI

Demikian diungkapkan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro pada kesempatan acara Dialog Aktivis Muda Indonesia yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Angkatan Muda Partai Gokar (AMPG), Minggu (5/9) di Jakarta.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, terkadang didalam proses pelanggaran kedaulatan di daerah perbatasan yang dilakukan pihak tetangga bisa dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. Untuk itu harus dilihat dan diteliti kembali bagaimana kualitas dan kuantitas dari setiap bentuk peristiwa yang terjadi didaerah perbatasan.

“Kalau terjadi sesuatu diperbatasan kita juga harus melihat kadar dan eskalasinya seperti apa, dan seberapa besar komponen yang ingin menggangu dan melewati kedaulatan kita hingga memiliki dampak langsung terhadap negara dan bangsa,” jelas Menhan.

Menurut Menhan, dari sektor Pertahanan sudah memiliki aturan-aturan yang tersendiri, terlebih lagi personel yang ada dilapangan juga sudah mempunyai Rule Engagement dalam hal menjaga kedaulatan wilayah negara dan mengelola daerah perbatasan.

“Kalau kita berbicara TNI kita punya pengalaman banyak, contohnya kalau ada pelanggaran di wilayah udara kita, kita langsung intercept dengan pesawat tempur kita, atau kita juga peringatkan terlebih dahulu, “ tutur Menhan.

Pada kesempatan acara tersebut Menhan juga mengharapkan kepada generasi muda dari bangsa yang arif, dalam menyikapi perkembangan era global pada saat ini agar mengesampingkan kondisi emosi dan lebih memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam menangani permasalahannya yang ada.

Acara dialog aktivis Muda Indonesia yang berlangsung selama 1 hari tersebut menghadirkan beberapa pembicara dari kalangan pemerintah serta beberapa kalangan pakar dan pengamat, seperti, Wakil Menteri Luar Negeri, Triono Wibowo dan pengamat politik Universitas Paramadina, Yudi Latife dan pakar hukum internasional, Hikmahanto Juwana. Beberapa peserta yang hadir dari beberapa lembaga kemasyarakatan kita mahasiswa dari beberapa universitas di Indonesia turut menyaksikan sesi diskusi tersebut yang dipandu oleh Tantowi Yahya.

DMC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar