Kamis, 23 September 2010

Komisi I Isyaratkan Kandidat Panglima TNI Lulus

Calon Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kanan), bejabat tangan dengan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mahfudz Shiddiq (kiri), sesaat sebelum menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9). Kepala Staf Angkatan Laut itu akan menempati jabatan Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso bila berhasil lolos dari uji kelayakan dan kepatutan yang dilaksanakan Komisi I DPR. (Foto: ANTARA/Ismar Patrizki/Koz/mes/10)

24 September 2010, Jakarta -- Sejumlah fraksi tanpa kecuali mengisyaratkan kandidat Panglima TNI lulus uji kelayakan dan kepatutan. Hal ini diperkuat dari pernyataan positif sejumlah anggota yang mewakili fraksinya.

Saat uji kelayakan dan kepatutan, Laksamana TNI Agus Suhartono banyak mendapat pertanyaan seputar Reformasi TNI, Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista), Bisnis TNI, Netralitas TNI, Minimum Essential Force (MEF), Penegakan disiplin, peningkatan kesejahteraan, rumah dinas, hingga masalah aktual lainnya.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddik menyatakan, persetujuan Agus sebagai Panglima TNI akan diserahkan ke pimpinan. Selanjutnya, hasil rapat Komisi I itu dibawa di paripurna, Senin (27/9) mendatang.

Pandangan rapat internal Komisi I akan menjadi pertimbangan seluruh anggota DPR dalam paripurna tersebut. "So far so good," ujar Mahfudz yakin.

Mahfudz menyatakan, persetujuan Panglima TNI baru itu tidak dengan cek kosong. Ada ruang penting yang menjadi tugas Panglima, dimana selalu mendapat warisan masalah dari Panglima sebelumnya. Kasus yang mengemuka diantaranya adalah masalah sengketa lahan dan inventarisasi aset. "Padahal masa jabatannya hanya tiga tahun (melihat usia Agus, red)," kata politisi PKS.

Mahfudz menyatakan, tidak ada persoalan serius yang mengemuka dalam seleksi calon Panglima TNI. Hanya saja, Komisi I meminta agar Panglima TNI baru bisa menuntaskan masalah lama, agar bisa berkonsentrasi dalam reformasi TNI. "Ini harus menjadi komitmen bersama," tandasnya.

Fakta bahwa posisi Agus sebagai calon tunggal Panglima TNI, yang mendapat dukungan kuat dari Sekretariat Gabungan terlihat dalam seleksi tersebut. Hampir semua pertanyaan yang diajukan para anggota Komisi I DPR, bisa dijawab secara diplomatis oleh Agus.

Seperti diutarakan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Agus Gumiwang Kartasasmita mewakili Fraksi Golongan Karya, menyatakan dapat menerima visi dan misi yang dipaparkan kandidat Panglima TNI.

“Visi dan Misi yang diutarakan harus dapat diimplementasikan untuk mewujudkan postur TNI yang ideal,” tegasnya.

DPR RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar