Menhankam Purnomo Yusgiantoro (kiri) mengangkat jempolnya dalam cockpit Sukhoi SU 30 MK2 dengan Pilot Komandan Skadron Udara 11 Letkol Penerbang Tonny Haryono (kanan) di Lanud Sultan Hasannudin, Makasar, Senin (27/9) . Selama 25 menit Menhan diudara menjajal ketangguhan pesawat buatan Rusia tersebut. (Foto: ANTARA/pandu dewantara/hp/10)
27 September 2010, Makassar -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, TNI AU akan membeli lagi pesawat tempur Sukhoi dari Rusia hingga mencapai satu skuadron atau 16 pesawat.
"Renstra (rencana strategis) tahun 2010-2014 telah menetapkan pembelian pesawat tempur Sukhoi hingga satu skuadron," katanya di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin, usai menyaksikan serah terima tiga Sukhoi tipe SU-27 SKM dari pemerintah Rusia.
Sedangkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat mengatakan, pengadaan pesawat Sukhoi telah dilakukan secara bertahap dengan pengiriman empat pesawat yang kemudian disusul dengan tiga pesawat, dan tiga pesawat lagi.
Purnomo mengatakan, pengadaan pesawat tempur Sukhoi dimungkinkan karena pemerintah Rusia siap menyediakan berapa pun jumlah pesawat tempur itu sesuai dengan permintaan Indonesia.
Menhan Purnomo juga menambahkan, selain pesawat Sukhoi, Kementerian Pertahanan bersama Mabes TNI serta Mabes TNI AU juga akan membeli jenis-jenis pesawat lainnya seperti F-16 serta pesawat pengganti Hawk dari Australia.
Sementara itu, ketika ditanya tentang senjata di pesawat Sukhoi, Menhan mengakui bahwa ketiga pesawat Sukhoi terakhir itu memang tidak dilengkapi senjata rudal.
Hal itu, katanya, antara lain disebabkan karena pabrik senjata berbeda dengan pabrik Sukhoi itu sehingga tidak menjadi satu paket.
Namun Purnomo menegaskan, sekali pun Sukhoi tidak dilengkapi dengan rudal, TNI kini sudah memesan bom dari Turen, Jawa Timur.
Di Turen, Malang, terdapat pabrik amunisi milik PT Pindad yang mempunyai spesialisasi untuk menghasilkan amunisi dan senjata.
ANTARA News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar