Seorang tentara angkatan laut Australia menjelaskan cara kerja senapan mesin kepada siswa SMP Darul Ulum I Jombang, Jawa Timur, di kapal perang HMAS Tobruk milik Australia yang bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Senin (27/9). Sejumlah sekolah di Jawa Timur mengunjungi dua kapal perang milik Australia yakni kapal HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba yang bersandar selama tiga hari (25-28 September 2010). (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/mes/10)
26 September 2010, Surabaya -- Indonesia kembali menarik perhatian angkatan laut negara lain. Kali ini, Australia Royal Navy (RAN) ingin mengenal TNI-AL lebih dekat. Selama tiga hari, dua kapal perang negara tersebut, yakni HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba, berada di Surabaya untuk kegiatan sosial serta kunjungan kenegaraan. Selain itu, RAN akan saling bertukar ilmu pertahanan negara dengan TNI-AL.
Dua kapal berjenis landing ship heavy dan anzac class itu tiba di Pelabuhan Tanjung Perak pukul 10.00. Kapal-kapal yang berlayar dari Sydney tersebut membawa 298 personel. Saat merapat di Kota Pahlawan, rombongan langsung disambut tari remo dan sejumlah pejabat Lantamal V. Rencananya, mereka melakukan kunjungan ke Pangarmatim, Danlantamal V, wali kota Surabaya, dan berwisata.
Istimewanya, HMAS Tobruk juga akan melakukan open ship. Warga Surabaya, khususnya siswa sekolah, bisa blusukan ke kapal perang Australia itu pada Senin (27/9). Siswa dan guru bisa langsung berinteraksi dengan awak kapal yang dikomandoi Kolonel Paul Scott itu. ''Kami sangat berbahagia bisa datang ke Surabaya. Yang ingin lebih mengenal kami, silakan datang ke kapal,'' ujar Paul.
Dia menjelaskan, setelah dari Indonesia, rombongan akan melanjutkan kunjungan ke beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Namun, Indonesia menjadi prioritas karena hubungan TNI-AL dan RAN sangat kukuh. Apalagi, selama ini pihaknya telah bekerja keras untuk mengembangkan kemitraan di bidang keamanan, pelatihan, pendidikan, serta latihan kerja sama operasi.
Atase Pertahanan Australia Brigadir Jenderal Gary Hogan menambahkan, kerja sama maritim merupakan unsur kunci kesepakatan Indonesia dan Australia. Khususnya tentang kerangka kerja sama keamanan. Kunjungan kapal dan latihan bersama secara berkala diharapkan bisa memperkukuh hubungan yang telah dijalin. ''Juga, memungkinkan dua angkatan laut untuk beroperasi secara efektif bersama-sama,'' tegasnya.
Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar