KRI Teluk Tomini-509 jenis LST kelas Teluk Langsa, sekelas dengan KRI Teluk Ratai-509. Kedua kapal perang ini eks-AL Amerika buatan tahun 1940-an. Tujuh kapal LST kelas Teluk Langsa akan dipensiunkan dari jajaran TNI AL digantikan LST modern mempunyai panjang 117 meter buatan PT. PAL Indonesia. (Foto: TNI AL)
23 Desember 2009, Jakarta -- KRI Teluk Ratai-509 jenis LST dalam Latihan Pratugas Angkutan Laut Militer 2009 yang digelar Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan uji coba senjata kaliber 37 mm dalam manuver lapangan (Manlap) di perairan Laut Jawa, Selasa (22/10).
Uji coba penembakan senjata tersebut sebagai salah satu materi latihan yang dilaksanakan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemampuan personel dalam mengawaki persenjataan di KRI. Selain itu melaksnakan berbagai pentahapan mulai peran kesiapan kapal berlayar dan bertempur, manuvra taktis membentuk konvoi unsur kapal perang dengan kapal perang lainnya yang terlibat dalam latihan.
Demikian pula prosedur taktis dalam menghadapi bahaya serangan udara yang disimulasikan pada saat mengangkut pasukan dalam rangka pendaratan administrasi yang tergabung dalam satuan tugas maupun dalam melaksanakan tugas angkutan militer ke seluruh wilayah perairan Indonesia, jelas Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (Kh) Drs Agus Cahyono.
KRI Teluk Ratai-509 yang diproduksi tahun 1942 dan dioperasikan lebih dari 40 tahun tersebut dilibatkan dalam Latihan Pratugas itu dalam rangka mendukung kesiapan operasional KRI dalam rangka melaksanakan tugas mendukung operasi militer (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).
KRI Teluk Ratai-509 dibawah Komandan Letkol Laut (P) M Bahrudin sehari-hari berpangkalan di Surabaya tersebut memiliki spesifikasi panjang 99,75 metar dan lebar 15,50 meter dan dapat mencapai kemampuan berlayar ekonomis sampai dengan 9 knot per jam.
Kapal perang Alut lama dibawah pembinaan Satuan Lintas Laut (Satlinlamil) Surabaya tersebut sampai saat ini memiliki jam berlayar yang cukup tinggi sepanjang tahun 2009 khususnya dalam melaksanakan operasi angkutan pasukan di perbatasan di pulau-pulau terluar dan angkut pasukan ke daerah rawan di seluruh wilayah Indonesia.
PELITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar