Kapal selam pertama kelas Borey Yury Dolgoruky. (Foto: gallery.fotoglif.com)
16 Desember 2009 -- Konstruksi kapal selam nuklir kelas Borey keempat ditunda mulai Desember hingga kwartal pertama tahun depan, ujar seorang pejabat Departemen Pertahanan Rusia kepada RIA Novosti, Selasa (15/12).
Upacara peletakan lunas direncanakan akan dilakukan di galangan kapal Sevmash, Severodvinsk pada 22 Desember bertepatan dengan ulang tahun ke-70 galangan kapal.
Pejabat yang tidak ingin diketahui namanya, menekankan pembuatan kapal selam ini tidak dibekukan tetapi ditunda karena alasan organisasi dan teknis semata. Pejabat tersebut tidak menyebutkan secara spesifik alasan penundaan.
Rusia telah membuat tiga kapal selam nuklir strategis kelas Borey, yang diharapkan akan dipersenjatai dengan misil balistik baru Bulava.
Kapal selam pertama Yury Dolgoruky saat ini sedang melakukan uji pelayaran, dua lainnya Alexander Nevsky dan Vladimir Monomakh dalam tahap penyelesaian. Rusia merencanakan membangun delapan kapal selam sejenis hingga 2015.
Kapal selam kelas Borey mempuyai panjang 170 meter , diameter hull 13 meter, diawaki 107 orang termasuk 55 perwira, kecepatan saat menyelam 29 knot, kedalaman menyelam maksimal 450 meter serta mampu membawa 16 misil balistik dan torpedo.
Total biaya konstruksi 713 juta dolar, termasuk 280 juta dolar untuk riset dan pengembangan.
Kapal selam ini khusus dirancang untuk membawa misil Bulava. Serangkaian kegagalan uji coba misil Bulava dapat menunda pengoperasian kapal selam kelas Borey oleh Angkatan Laut Rusia.
Meskipun misil Sineva sukses saat diuji coba oleh AL serta disarankan oleh sejumlah anggota parlemen dan pejabat industri pertahanan Rusia untuk digunakan menggantikan misil Bulava. Militer Rusia bersikeras melanjutkan pengembangan misil Bulava hingga siap dioperasikan oleh AL.
Merancang ulang kelas Borey agar dapat dipersenjatai misil Sineva sebagai pengganti misil Bulava merupakan kemunduran rencana AL Rusia.
Kapal selam nuklir kelas Borey direncanakan menjadi kekuatan inti armada kapal selam strategis modern Rusia.
RIA Novosti/@info-terkumpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar