Senin, 14 Desember 2009

PT. DI Segera Serahkan Helikopter Super Puma Ke TNI AU

Seorang teknisi PT Dirgantara Indonesia(PTDI) memasang salah satu komponen pada bagian hidung Helikopter Super Puma NAS 332 di hanggar PTDI,Bandung,Jawa Barat. (Foto: ANTARA/Rezza Estily/ss/hp/08)

11 Desember 2009, Jakarta -- PT Dirgantara Indonesia segera menyerahkan satu unit helikopter Super Puma pesanan TNI Angkatan Udara pada awal 2010, kata pimpinan perusahaan dirgantara itu di Jakarta, Jumat.

"Iya memang mundur dari jadwal, namun kini satu unit sudah selesai dari tiga helikopter yang harus diselesaikan dari 16 unit yang dipesan," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso, ketika dikonfirmasi ANTARA.

Tersendatnya penyelesaian helikopter Super Puma PT DI itu karena adanya selisih kurs pada pengadaan 1998 dan 2006 serta adanya kebijakan konversi pengadaan alat utama sistem senjata dari kredit ekspor (KE) kepada rupiah murni (RPM).

Ia mengemukakan, satu unit helikopter Super Puma yang telah selesai pengerjaannya telah menjalani beberapa kali uji terbang dan hasilnya memuaskan. "Jadi, tinggal diserahkan saja kepada pemerintah dan penggunanya TNI Angkatan Udara," ujar Budi.

TNI AU dan PT DI pada 1998 menandatangani KJB 010 untuk pengadaan 16 unit Helikopter Super Pumma I NAS 332 beserta suku cadangnya. Dari jumlah itu tujuh unit helikopter telah selesai.

Sedangkan dari sembilan unit yang tersisa, tambah Budi, tiga unit telah memasuki tahap penyelesaian sedangkan sisanya akan "dikorbankan" dan dimodifikasi menjadi Super Puma II atau "Cougar", yang merupakan kerja sama antara PT DI dan Eurocopter Perancis.

Modifikasi itu, lanjut dia, karena perkembangan teknologi yang makin canggih untuk heli Super Puma. "Ini pengadaannya sudah terlalu lama, sedangkan teknologinya terus berkembang, maka kami putuskan untuk melanjutkan pengadaan Super Puma TNI AU dengan jenis yang lebih baru, dari Super Puma I menjadi Super Puma II," kata Budi.

PT DI berkerjasama dengan Eurocopter membuat komponen Helikopter Super Puma II (Cougar) seri terbaru untuk menguasai pasar helikopter khusus Angkatan Udara di kawasan Asia.

Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar