AB Perancis menggunakan helikopter EC 725 Cougar untuk operasi khusus. (Foto: airforce-technology.com)
19 Desember 2009 –- Vietnam berminat membeli helikopter, pesawat angkut militer, serta peralatan militer modern lainnya dari Perancis serta meminta Perancis melatih personil medis Angkatan Darat Vietnam diberitakan media pemerintah Voice of Vietnam, Jumat (18/12).
Permohonan pembelian dan pelatihan ini diutarakan Menteri Pertahanan Vietnam Phung Quang Thanh saat bertemu timbalannya Menhan Perancis Herve Morin saat berkunjung ke Perancis, Kamis (17/12).
Kedua Menhan menandatangani kesepakatan kerjasama pertahanan antara kedua negaranya dan menyetujui melakukan pembicaraan lebih lanjut terkait isu pertahanan.
Helikopter EC 725 Cougar dengan kanon 20 mm disebelah kanan, peluncur roket serta peralatan pengisian bahan bakar di udara di kiri. (Foto: airforce-technology.com)
C-160 Transall dioperasikan AU Perancis, Jerman dan Turki sedangkan AU Afrika Selatan telah mempensiunkan. (Foto: airforce-technology.com)
Sebelumnya, Vietnam dan Rusia menandatangani kesepakatan pembelian senjata saat kunjungan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung ke Moskow, Selasa (15/12).
Detail kesepakatan tidak diungkapkan, tetapi Kantor Berita Rusia Interfax memberitakan Vietnam menyetujui pembelian 6 kapal selam diesel-elektrik kelas Kilo Project 636 senilai 2 milyar dolar, termasuk pembelian jet tempur Sukhoi Su-30MK2 senilai 600 juta dolar menjadikan Angkatan Udara Vietnam akan mengoperasikan jet tempur Sukhoi hingga 20 unit.
Kapal selam akan dibangun di galangan kapal di St Petersburg. Akan dikirimkan satu unit kapal selam setiap tahunnya ke Vietnam. Menurut analisa ahli militer Rusia kapal selam tersebut tidak dilengkapi dengan API (Air-Independent Propulsion), jika ditinjau dari harga kontrak.
Kapal selam diesel-elektrik kelas Kilo Project 636 sedang dibangun. (Foto: naval-technology.com)
Pembelian 6 kapal selam membuat Angkatan Laut Vietnam bersama AL Singapura operator kapal selam terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Vietnam terus membangun angkatan bersenjatanya terkait konflik gugusan Kepulauan Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan dengan Cina dan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
AFP/@info-terkumpul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar