JK penggagas pembelian panser Anoa dari PT. PINDAD. (Foto: ANTARA)
15 Desember 2009, Jakarta -- Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Departemen Pertahanan RI, Eris Harryanto mengatakan untuk memenuhi kebutuhan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) bagi Dephan dan TNI sudah ada komitmen untuk menggunakan alutsista produk dalam negeri. Untuk itu, BUMN Industri Pertahanan dalam negeri diharapkan bisa memproduksi Alutsista yang dibutuhkan Dephan dan TNI.
"BUMN Industri Pertahanan juga diharapkan agar meningkatkan kualitas Alutsista yang diproduksi dari dalam negeri dan disesuaikan dengan spesifikasi alutsista yang dibutuhkan Dephan dan TNI," ungkap Eris Harryanto kepada Jurnal Nasional, Senin (14/12).
Eris Harryanto menjelaskan, untuk pengadaan alutsista kedepan juga telah disepakati skema pembiayaannya yaitu melalui APBN, pinjaman dalam negeri dan kredit ekspor.
Menanggapi banyaknya alutsista untuk latihan tempur yang sudah usang (kadaluwarsa), menurut Eris, identifikasi alutsista yang dianggap usang lebih detilnya ada pada masing-masing angkatan.
Sebelumnya, Panglima Divisi II Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), Mayor Jenderal TNI Zahari Siregar mengemukakan bahwa alutsista yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat (AD) sudah usang.
"Banyak alutsista yang digunakan Kostrad dalam latihan tempur saat ini sudah usang, namun masih memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menyerang musuh," kata Mayjen TNI Zahari Siregar.
JURNAL NASIONAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar