KRI Singa-651 jenis kapal cepat torpedo buatan Lurssen, Jerman dan PT. PAL Indonesia. (Foto: TNI AL)
18 Desember 2009, Jakarta -- Dinamika perkembangan lingkungan strategis saat ini masih diwarnai dengan berbagai permasalahan yang perlu menjadi perhatian, yaitu masalah perbatasan dengan negara tetangga, keamanan laut, khususnya Selat Malaka dan perairan Kalimantan Timur (Ambalat).
Gerakan kelompok separatis, konflik sosial di beberapa daerah, pelanggaran hukum di laut dan bencana alam serta terbatasnya anggaran juga jadi penghalang.
Oleh karena itum dihadapkan kondisi tersebut, tugas TNI Angkatan Laut akan semakin kompleks dan membutuhkan pengawak organisasi yang mampu mengembangkan diri, sehingga dapat menyesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi.
Demikian dikatakan Kasal Laksdya TNI Agus Suhartono,SE dalam amanat tertulis yang dibacakan Kaskolinlamil Laksma TNI RM Harahap pada upacara bendera 17-an di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok Jakarta, Kamis (17/12).
Dengan mencermati dinamika lingkungan tersebut, Kata Kasal lebih lanjut, ke depan pembinaan personel diarahkan untuk mewujudkan personel yang memiliki sikap moral dan akhlak yang lebih baik, memenuhi tuntutan profesionalitas yang dipersyaratkan dan memiliki semangat untuk mengembangkan kreativitas serta inovasi dalam rangka menghadapi keterbatasan anggaran.
POS KOTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar