F5 TNI-AU sedang latihan terbang malam
18 Mei 2009, Kupang -- Radar TNI Angkatan Udara (AU) di Kupang, NTT, mendeteksi sejumlah pesawat tempur asing terbang di bagian selatan Pulau Rote. Namun, ketika didekati oleh pesawat tempur TNI AU, pesawat tersebut menghilang.
Komandan Pangkalan Udara El Tari Kupang Letnan Kolonel Pnb Joko Sugeng Srianto mengatakan itu kepada Media Indonesia di Kupang, Senin (18/5).
"Memang mereka (pesawat asing) itu terbang di luar wilayah udara RI, tetapi pesawat TNI sedang dalam misi pengamanan udara sehingga mendekat untuk diidentifikasi secara visual," katanya.
Pesawat asing itu terdeteksi sejak Senin (11/5) pekan lalu dan telah dilaporkan ke pimpinan TNI. Menurutnya, empat pesawat Tiger F5 TNI AU kemudian terbang menyusuri perbatasan RI-Australia, namun pesawat asing tersebut menghilang dari jangkauan radar.
Perbatasan udara RI dan Australia memang sangat rawan terhadap pelanggaran oleh pesawat dan kapal nelayan asing. Belum lama ini, TNI AU menggelar operasi udara untuk mengawasi pulau terluar dan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI). Gelar operasi dimulai 5 Mei dan berakhir pada Jumat (15/5) pekan lalu.
Menurut Joko, selama operasi berlangsung tidak terlihat kapal asing beroperasi di ALKI dalam wilayah RI. Hanya kapal berbendera Indonesia yang terlihat melintas. Operasi udara tersebut melibatkan empat pesawat tempur Tiger F5 dengan 150 personel Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dipimpin Letkol Pnb Ronny Moningka.
Wilayah selatan Pulau Rote sangat rawan terhadap pelanggaran, antara lain beberapa kali menjadi jalur penyeberangan imigran gelap asal Vietnam dan Afghanistan. Pasalnya, jarak Pulau Rote ke perbatasan laut RI-Australia tidak kurang dari 90 mil.
(Media Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar