Perahu yang digunakan bajak laut menyerang kapal niaga. (Foto: defence.gov.au)
19 Mei 2009 -- HMAS Sydney dan HMAS Ballarat membantu kapal niaga MV Dubai Princess, Minggu malam (17/5), setelah kapal tersebut mengirimkan tanda bahaya di teluk Aden. MV Dubai Princess mengabarkan sedang diserang bajak laut dengan menembakan RPG (Rocket Propelled Grenades) dan berusaha naik ke atas kapal dengan paksa.
Insiden terjadi di perairan internasional sekitar pukul 18.00 waktu Australia, kira-kira 170km Utara Yaman. HMAS Sydney dan Ballarat menerima tanda bahaya tersebut ketika sedang transit di teluk Aden sebagai bagian operasi Northern Trident 2009.
Kapal niaga MV Dubai Princess menghidupkan peralatan anti bajak laut saat perahu mendekatinya. (Foto: defence.gov.au)
Pada saat bersamaan MV MSC Stella sedang diganggu oleh kapal-kapal kecil disekitar tempat yang sama.
HMAS Sydney dekat dengan kapal niaga tersebut menerbangkan helikopter Sea Hawk untuk mengamankan situasi. Pada saat bersamaan HMAS Ballarat bergabung dan mendukung MV MSC Stella. Aksi kedua kapal perang yang cepat dan tegas berhasil menghentikan aksi bajak laut.
HMAS Sdyney (Foto: defence.gov.au)
HMAS Ballarat (Foto: defence.gov.au)
HMAS Ballarat kemudian mengawal kedua kapal niaga tersebut dan ditambah enam kapal niaga lainnya. Sedangkan HMAS Sydney tetap berada disekitar lokasi kejadian beberapa jam untuk melaporkan situasi kepada sebuah kapal perang dari Gugus Tugas 151 yang bertugas memerangi aksi bajak laut.
Saat ini HMAS Sydney dan Ballarat melanjutkan perjalanan dan meneruskan misi Northern Trident.
Northern Trident merupakan misi diplomatik internasional bertujuan membangun dan meningkatkan kerjasama internasional, keamanan global dan memperkenalkan industri pertahanan Australia.
(Ministry of Defence/info-terkumpul.blogspot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar