Sejumlah siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan 29 memeragakan beladiri militer di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Selasa (12/5). Kegiatan unjuk kebolehan siswa Kobangdikal yang juga dihadiri KSAL Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno tersebut, merupakan rangkaian upacara peringatan Hari Pendidikan TNI AL ke-63. (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pd/09)
12 Mei 2009, Surabaya -- Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Tedjo Edhi Purdijatno, SH., membantah pihaknya melakukan pengurangan personel TNI AL, namun menyesuaikan dengan reorganisasi TNI AL yang sedang dirumuskan.
"Bukan pengurangani personel, tapi kita menyesuaikan dengan reorganisasi yang ada di TNI AL. Personel yang ada tidak akan dikurangi, tapi pengadaan (penerimaan personel) akan dikurangi," katanya di markas Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Selasa.
Setelah memimpin upacara Hari Pendidikan TNI AL (Hardikal) ke 63 di markas Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) Bumimoro, Surabaya, ia mengatakan perubahan organisasi TNI AL saat ini masih dalam perencanaan.
"Untuk proses reorganisasi itulah, kami akan mengurangi 'pengadaan'. Jadi, caranya alamiah, out put (keluar dengan sendirinya) akan tetap ada, tapi in put (pengadaan / penerimaan) tidak ada," katanya.
Sejumlah siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan 29 memeragakan senam komando di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Selasa (12/5). (Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pd/09)
Upacara itu dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suwarno, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam, Dakobangdikal Laksda TNI Sumartono, Pangarmabar Laksda TNI Soeparno, Pangarmatim Laksda TNI Lilik Soepramono, Gubernur AAL Laksda TNI M Juriyanto, Danseskoal Laksda TNI Ir Sudjiwo MSc, dan jajaran TNI AL lainnya.
Sejumlah siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AL Angkatan 29 memeragakan senam komando di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Selasa (12/5).(Foto: ANTARA/Eric Ireng/Koz/pd/09)
Dalam upacara Hardikal ke 63 itu, KSAL mengharapkan pendidikan di lingkungan TNI AL mengejar ketertinggalan di bidang teknologi.
"Kehadiran alutsista (alat utama sistem pertahanan) baru di jajaran TNI AL, seperti kapal korvet kelas sigma, menjadi tantangan yang harus disikapi sebagai peluang di bidang pertahanan untuk mengejar ketertinggalan di bidang teknologi pertahanan terkini," katanya.
Menurut dia, peluang itu menjadi letak pentingnya peran lembaga pendidikan dalam menerapkan kurikulum pendidikan secara tepat dengan mencetak prajurit matra laut yang bermoral, profesional, dan berani.
"Setiap prajurit TNI AL dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan dirinya dengan belajar dan berlatih agar senantiasa akrab dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu bekerja dan bertindak secara profesional," katanya.
Upacara Hardikal ke 63 di lapangan Moeljadi, Kobangdikal yang melibatkan enam batalion atau 1.620 personel itu dimeriahkan dengan parade dan defile dengan suguhan demonstrasi ketangkasan, seperti halang rintang khas TNI AL oleh 680 siswa Dikmata angkatan ke 29.
(Antara Jatim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar