Jumat, 22 Mei 2009
Iran Berhasil Uji Coba Penembakan Misil Sejjil-2
22 Mei 2009 -- Republik Islam Iran kembali mencatatkan kemajuan teknologi misilnya, setelah sukses melakukan uji coba penembakan misil Sejjil-2 berdaya jangkau sekitar 1200 mil (2000 km), Rabu (20/5). Sejjil merupakan generasi terbaru misil permukaan ke permukaan, jauh lebih baik dibandingkan generasi Shahab.
Shahab (bahasa Farsi) berarti menembak bintang adalah misil balistik jarak sedang berdaya jangkau 800 mil (1300 km), setelah ditingkatkan mampu mencapai 1200 mil (2000 km) di tahun 2005. Misil menggunakan bahan bakar cair, sanggup membawa hulu ledak 1 hingga 760 kg.
Keberhasilan pengujian penembakan Sejjil-2 disampaikan langsung oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad saat kunjungan ke Propinsi Senman, lebih kurang 200 km dari Tehran.
Misil menggunakan bahan bakar padat, diluncurkan dari Senman dan mengenai sasaran seperti diinformasikan Menteri Pertahanan Iran Mostafa Mohammad-Najar. Sebelumnya, Iran telah melakukan uji penembakan Sejjil berdaya jangkau 1200 mil (2000 km) pada November 2008.
Misil Sejjil-2 mempunyai dua tingkat serta membawa dua mesin, bahan bakar padat yang digunakan membuat misil lebih akurat mengenai sasaran dibandingkan bahan bakar cair. Mampu mencapai ketinggian sangat tinggi sehingga mampu mencapai jarak lebih jauh dibandingkan Shahab-3.
Pembuatan misil Sejjil akan meningkatkan secara signifikan kemampuan misil Iran, ujar Menhan Mostafa (11/4) seperti dikutip Mehr News Agency. Ditambahkannya pembuatan misil Sejjil oleh para ahli Iran yang masih muda menaikkan kekuatan misil Republik Islam Iran.
Amerika Serikat mengkhawatirkan keberhasilan pengujian ini akan membuat kawasan Timur Tengah menuju perlombaan senjata seperti yang diutarakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton.
Dibawah kekhawatiran ancaman program nuklir Iran di kawasan Timur Tengah, industri pertahanan AS aktif mencapai kesepakatan penjualan peralatan militer milyaran dollar dengan negara-negara di pesisir Teluk Persia.
Awal tahun 2008, Kongres AS menyetujui kesepakatan paket militer senilai USD 7 Milyar dengan Uni Emirat Arab untuk pembelian sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Sistem THAAD didisain mencegat misil balistik jarak pendek dan menenggah didalam maupun diluar atmosfir Bumi.
Pemerintah Iran menggatakan program nuklirnya merupakan proyek sipil dan tidak bertujuan mengancam negara manapun.
PressTV/Mehr News/Fars News Agency/@info-terkumpul
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar