
Sambil menunggu Kompi Zeni dari Kontingen Negara Bangladesh yang akan menggantikan posisi IEC di Beni, 44 personel Satgas Garuda XX-F masih tinggal di Soeharto camp melaksanakan tugas perawatan Bandar Udara Mavivi-Beni.
"Saat ini 123 personel Satgas telah bergabung di lokasi base camp baru di Dungu," ujar Kapten inf Leo Sugandi pada Jawa Pos melalui email kemarin. Jarak perjalananannya dari basecamp sebelumnya, 90 menit menggunakan helikopter jenis MI-8.

Untuk mensiasati suhu yang cukup menyengat di siang hari, personel TNI membuat saung beratapkan alang-alang yang ditempatkan diantara tenda satu dengan tenda lainnya. Menurut Leo, panas matahari yang menyengat tidak dapat menembus atap alang-alang dan menyebabkan suhu dibawah saung lebih dingin.
"Harga alang-alang itu sekitar 100 Franc (mata uang Kongo) atau setara dengan Rp. 1.250 perikat," katanya. Prajurit tni juga bertemu dan berdiskusi dengan tokoh masyarakat Dungu, pastor Lucien Fortin, seorang misionaris yang berasal dari Quebec-Kanada.

"Pastor Lucien sangat berterima kasih kepada kontingen Indonesia atas dedikasinya melaksanakan mandat PBB," kata Leo.Tugas pasukan berikutnya adalah membangun infrastruktur seperti pembangunan dan perawatan bandar udara, pembangunan dan perawatan rute-rute utama pengerahan personel dan penyaluran suplai logistik, pembangunan jembatan, pembangunan rumah penduduk dan sarana air bersih.
(Cendrawasih Pos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar