Senin, 18 Mei 2009
Denjaka, Taifib Dan US Marfoc Bebaskan Sandera
18 Mei 2009, Jakarta -- NLF (New Lanun Front Of Lanun) yang merupakan Teroris dari Negara Lanun melancarkan aksi Serangan terhadap Pengamanan Kantor Konsulat Kadubes Amerika Serikat di Indonesia, meledakkan Bom terhadap fasilitas Operasional Pelabuhan Surabaya dan Bandara Internasional Juanda. Bukan itu saja, NLF juga menculik banyak Warga Negara di Indonesia, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Amerika yang berada di Konsulat Amerika.
Akibat kejadian Sabotse tersebut, Presiden RI mendapat permintaan dari pihak negara Amerika Serikat untuk melaksanakan Misi Pembebasan Sandera terhadap Warga Negara yang diculik NLF, yang pada akhirnya Presiden RI menyetujui mendukung permintaan tersebut.
Pada saat melaksanakan Misi Pembebasan Sandera, pihak TNI AL / Korps Marinir dengan Denjaka dan Taifib dan US Marsoc (United States Marine Corps Forces Special Operations Command) dengan Tim Marine Special Operations 414 telah berada di Indonesia.
Dalam Misi Pembebasan Sandera, pada akhirnya Denjaka, Taifib dan US Marsoc berhasil membebaskan Sandera dari Teroris NLF. Dengan berhasilnya Misi Pembebasan Sandera, maka berakhir pula Latihan Bersama bertajuk Latma Laternt Iron 09-1 JCET 2009 antara US Marsoc dan Korps Marinir, yang selanjutnya dilaksanakan Upacara Penutupan oleh Komandan Komando Latih Marinir Kolonel Marinir Siswoyo H S. di Lapangan PLP Baluran pada tanggal 15 Mei 2009, serta dihadiri para pejabat teras TNI AL, Marinir, Muspida Setempat dan pihak US Marsoc.
Aksi NLF yang melancarkan Serangan Kedubes AS, peledakan Bom dan Penculikan Warga Negara yang berada di Indonesia diatas, merupakan Skenario Kegiatan Latihan Bersama antara Korps Marinir dan US Marsoc.
Latihan Bersama yang berlangsung dari tanggal 20 April sampai dengan 15 Mei 2009 di Pusat Latihan Tempur Baluran, Asembagus, Situbondo ini, sebelumnya juga telah melaksanakan beberapa latihan bersama lain, meliputi Kegiatan Medical, CQB dan Sniper.
Pada kegiatan Medical sendiri, Us Marfoc membagikan pengalaman pengobatan dan peran penyelamatan kawan dalam pertempuran, sedangkan dalam CQB Marinir melaksanakan penyerangan atau pembersihan di rumah-rumah atau gedung yang masih ditempati oleh musuh, untuk Sniper menembak sasaran dengan “One Shot One Kill” (satu tembakan satu nyawa).
Latihan yang pelaksanannya berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan antara Indonesia dan Amerika ini, selain bertujuan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan prajurit, juga untuk menjalin kerjasama militer antara negara Indonesia dan Amerika.
(Marinir)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar