Bangkai Hercules Naas (Foto: detikFoto/Muchus Budi R)
20 Mei 2009 -- Belum hilang dari ingatan jatuhnya pesawat angkut Fokker 27 Troopship milik TNI AU, 6 April 2009 di Lanud Hussein Sastranegara, Bandung. Kembali TNI AU ditimpa musibah, sekitar pukul 06:30 WIB, Rabu (20/5) diberitakan telah jatuh dan langsung terbakar pesawat angkut C-130 Hercules A-1325 milik TNI AU di persawahan Desa Nggeplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, lebih kurang 4 km dari Lanud Iswahyudi. Pesawat membawa 110 orang, 11 awak pesawat dan 99 penumpang sipil serta militer, diantaranya 10 orang anak-anak.
Pesawat sedang dalam proses mendarat di Lanud Iswahyudi. Dimana pilot dan kopilot sudah melihat landasan, namun sebelum pendaratan terjadi kerusakan mesin, ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Sagom Tambuoen di Gedung Departemen Pertahanan, Jakarta kutip OkeZone, Rabu (20/5). Ditambahkannya jarak pandang antara 100 – 500 meter dan cuaca disekitar Madiun cukup baik.
Ban pesawat di tengah rumah warga yang hancur. (Foto: detikFoto/Muchus Budi R)
Pesawat menyambar dua rumah penduduk, mengakibatkan tiga orang penduduk tewas atas nama Ny Rosdi, Wasnen dan satu anaknya. Kondisi pesawat sangat mengenaskan yang tersisa hanya badan pesawat bagian tengah dan ekor pesawat dalam keadaan terbelah, bagian lainnya terbakar termasuk kokpit dan sayap hancur berkeping berdasarkan pantaun detikcom. Sebagian badan bagian depan pesawat terjerembab ke tanah.
Penumpang pesawat sempat terguling-guling dalam pesawat dan pesawat mengeluarkan bunyi gemuruh sesat sebelum jatuh, diungkapkan Serka Agus Juarsa salah seorang korban selamat kutip DetikNews, Rabu (20/5).
Pesawat dalam misi rutin pengadaan logistik untuk wilayah Indonesia Timur, ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Madya Bambang Sulistyo kepada detikcom, Rabu (20/5). Rute pesawat dari Bandara Halim Perdanakusumah-Lanud Iswahyudi Madiun-Makassar-Kendari-Pattimura-Biak.
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhanudnas) IV Biak Marsekal Pertama Harsono beserta istri berada dalam pesawat naas ini. Beliau dan istri dalam perjalanan kembali ke Biak setelah bertugas beberapa hari di Jakarta, ujar Kolonel (Pnb) Yadi Indrayani Komandan Lapangan Udara Supadio Pontianak. Keduanya tewas dalam kejadian ini, jumlah keseluruhan korban tewas 98 orang.
Para korban dibawa ke Rumah Sakit TNI AU Iswahyudi yang terletak di Pangkalan TNI AU Iswahyudi, Madiun dan RSUD DR. Soedono Madiun, Jl. DR. Soedono No. 9 Madiun.
Hercules C-130 A-1325
C-130 Hercules milik TNI-AU (Foto: TNI-AU)
C-130 Hercules A-1325 baru satu tahun diremajakan di Depo Pemeliharaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara,dan sudah membukukan 800 jam terbang. Pesawat masih layak untuk diterbangkan, rilis ANTARA mengutip pernyataan Komandan Pemeliharaan Material TNI Angkatan Udara (Koharmatau) Marsekal Muda Sunaryo di Jakata (20/5).
Mabes TNI AU memiliki program peremajaan sembilan unit pesawat Hercules, empat dilakukan di Singapore Technical Industry (STI) Singapura. Sisanya dilakukan di Depo Pemeliharaan 10 dan 30 Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh, oleh para teknisi TNI AU yang sebelumnya dikirim ke Singapura untuk meningkatkan kemampuan dalam memeliharan dan memperbaiki Hercules.
Peremajaan Hercules meliputi perbaikan badan pesawat (airframe), modifikasi avionik dan modifikasi mesin.
Pesawat A-1325 merupakan pesawat yang pertama diremajakan mesinnya dari T56-7 ke T56-15 atau ditingkatkan dari tipe B ke tipe H, disamping A-1327 dan A-1328.
Menurut Kapuspen TNI Marsekal Muda Sagom Tambuoen status pesawat masih laik terbang dengan data-data pendukung antara lain, pesawat buatan tahun 1980, masuk jajaran TNI AU 1994, pemeliharaan terakhir 28 September 2000 dengan rincian pemeliharaan tingkat sedang 22 November 1999, pemeliharaan ringan 19 Mei 2009. Sedangkan kondisi mesin pesawat rata-rata memiliki jam terbang yang mencukupi sedangkan baling-baling keempatnya memiliki jam terbang memadai, kutip OkeZone, Rabu (20/5).
(dirangkum dari OkeZone/Detikcom/ANTARA/info-terkumpul.blogspot)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar