Kapal patroli cepat TNI AL KRI Badik 623. (Foto: dispenal)
4 Agustus 2009, Balikpapan -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut mengerahkan tujuh Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk pengamanan serta patroli di blok Ambalat, Tarakan, Kalimantan Timur. Keberadaan kapal perang Indonesia untuk menjaga kedaulatan di kawasan perbatasan dengan negara Malaysia.
"Ada 7 KRI patroli tiap hari," kata Komandan Gugus Tempur Timur TNI AL, Laksamana Pertama RM Harahap, Senin (3/8).
Harahap mengatakan, armada TNI AL tersebut terdiri KRI Sultan Iskandar Muda, KRI Badik, KRI Kerapu, KRI Kakap, KRI Tulo Rimo, KRI Tedung Selar dan KRI Tedung Naga. Kapal perang ini bertugas mengawasi daerah perbatasan Malaysia serta patroli perairan Sulawesi.
Hasil patroli rutin tersebut, kata Harahap, berhasil meniadakan pelanggaran kapal-kapal perang Malaysia di kawasan blok Ambalat. Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.
Sejumlah KRI ini, kata Harahap, tergabung dalam Armada Laut Timur Indonesia yang berpusat di Makassar, Sulawesi Selatan. Pangkalan AL Balikpapan, menurutnya jadi pendukung pengadaan logistik serta bahan bakar.
TEMPO Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar